Tim Dosen UMS Adakan Gerakan Minum Jamu di SMP negeri 3 Tawangsari Sukoharjo

INFODESA, PENDIDIKAN117 Dilihat

SUKOHARJO – INFODESANEWS, Tim Dosen UMS yang terdiri dari 3 Program Studi dengan Ketua Tim Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si  (Prodi Geografi) beranggotakan Prof. Kun Harismah, Ph.D (Prodi teknik Kimia), Dr. Ambarwati, M.Kes (Prodi Kesehatan Masyarakat), serta Danardono, M.Sc dan Hamim, M.Sc (Prodi Geografi)  melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada OSIS SMP Negeri 3 Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini sekaligus mensukseskan Gerakan Minum Jamu yang dicanangkan oleh Bupati Sukoharjo pada 17 Juni 2021.

Siswa menerima Bibit Tanaman Obat oleh Wakil Kepala Sekolah (foto:dok)

Kabupaten Sukoharjo yang dikenal sebagai Kota Jamu, karena banyak warganya yang sukses di kota-kota besar di Indonesia berprofesi sebagai ‘BAKUL JAMU GENDHONG’. Beberapa orangtua Siswa SMPN 3 Tawangsari juga berprofesi sebagai bakul Jamu, sebagian pengurus OSIS ingin didampingi cara tanam tanaman jamu, manfaat minum jamu, kandungan kimia dan produk jamu, serta penjualan jamu secara online. Kegiatan ini mengawali masa pembelajaran luring dalam jumlah terbatas, bermitra dengan Pengurus OSIS SMPN 3 Tawangsari yang juga diikuti oleh perwakilan kelas dan staf pimpinan Sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pada kegiatannya.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Tawangsari Ibu Isminatun, S.Pd., M.Pd yang dilanjutkan dengan beberapa kegiatan secara bertahan yang dilakukan dalam rentang waktu kegiatan bulan desember 2021 hingga bulan Mei 2022. Sebelum dimulai paparan dan pelatihan, diadakan pre-test dengan aplikasi googleform untuk mengetahui pengetahuan Siswa sebelum kegiatan PkM ini, untuk menarik minat siswa dalam pelatihan ini diberi hadiah bagi Siswa yang memperoleh skor tertinggi. Dilanjutkan secara bertahap dengan paparan terkait kesesuaian lahan untuk tanaman obat dan sekaligus pelatihan budidaya tanaman obat yang memanfaatkan halaman sekolahnya yang banyak tersisa. Kegiatan selanjutnya adalah paparan berbagai produk jamu dan manfaat Jamu bagi kesehatan serta kandungan kimia berbagai produk jamu, cara penjualan jamu secara online/digital, yang diakhiri dengan ekspo minum jamu.

Siswa dilatih langsung menanam tanaman Jamu (Toga). (foto;dok)

Kegiatan ini didanai oleh LPMPP UMS dengan program P2AD dan berlangsung dari Bulan Desember 2021 hingga Bulan Mei 2022 diikuti oleh 50 siswa SMPN 3 Tawangsari. Selama kegiatan siswa sangat senang/gembira karena sudah hamper 2 tahun tidak bertemu di kelas dalam kegiatan bersama, walaupun dalam setiap kegiatan mereka harus dengan jaga jarak, diperiksa suhu tubuhnya dan memakai masker selama kegiatan tersebut.

Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan karena sebagian orangtuanya berprofesi sebagai penjual jamu di Jakarta, mereka ingin adanya perubahan dalam system penjualan selaku anak mileneal dengan cara digital. SMPN3 Tawangsari yang berlokasi di bagian barat daya Kabupaten Sukoharjo dengan topografi berbukit sebagian lahan kering sangat sesuai dikembangkan sebagai penghasil bahan baku produk jamu. Kecamatan Tawangsari ini bersebelahan dengan Kecamatan Nguter sebagai lokasi central pasar Jamu.

Ibu Kepala Sekolah bersama staf mengawali Gerakan Minum Jamu kepada Siswa (foto:dok)

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan budaya minum Jamu yang dicanangkan Ibu Bupati sebagai upaya kebiasaan hidup sehat bagi warga Kabupaten Sukoharjo. Gerakan Minum Jamu akan lebih efektif kalau sejak dini telah diketahui oleh Siswa-siswa pendidikan dasar di Kabupaten Sukoharjo, nah SMPN 3 Tawangsari mengawali mensukseskan himbauan Ibu Bupati ini.

Diharapkan dari kegiatan ini Siswa memiliki pengetahuan akan kesesuaian lahan untuk tanaman obat dan pemanfatan lahan pekarangan rumah tinggal dan sekolahnya, ketrampilan cara tanam tanaman obat, berbagai produk jamu, serta pemesaran jamu secara digital sebagai generasi mileneal yang telah 2 tahun harus melakukan pembelajaran secara online. Pemahaman akan manfaat jamu bagi kesehatan akan menjadi kebiasaan hidup utamanya selama wabah pandemic dan pasca wabah tersebut. Jamu akan menjadi menu harian warga masyarakat di kabupaten Sukoharjo. (anto/her)