SUKOHARJO – INFODESANEWS, Tim pengabdian masyarakat UMS melakukan pelatihan pembuatan bibit jamur tiram F0 pada dua kelompok petani jamur dari Sragen, yaitu kelompok tani Qane Jamur dan UMKM Gading Sukowati. Pelatihan berlangsung di Laboratorium Budidaya Jamur Prodi Biologi FKIP UMS pada Senin, (20/12). Kegiatan ini dilaksanakan di laboratorium, mengingat perlu kondisi steril dalam pelaksanaan pembuatan bibit. Kegiatan pengabdian ini didanai dari Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Ditjen Diktiristek Tahun Anggaran 2021.
Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Ambarwati, MSi dari Prodi Biologi FKIP UMS ini melibatkan 4 dosen lain, yaitu: Dr. Ir. Suranto, MM dari Teknik Industri, Dra. Suparti, MSi dari Prodi Biologi FKIP, Aan Sofyan, MSc dari Prodi Ilmu Gizi FIK sebagai anggota tim dan Lina Agustina, MPd dari Prodi Biologi FKIP UMS selaku trainer.
Untuk mendukung program MBKM maka kegiatan ini juga melibatkan sebanyak 15 mahasiswa dari 3 prodi: 5 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMS, 5 mahasiswa Teknik Industri dan 5 mahasiswa Ilmu Gizi FIK. Sebanyak 5 orang perwakilan kelompok petani jamur dari Sragen, yaitu: Rudiyanto, MPd selaku ketua UMKM Gading Sukowati, Bapak Sugimin sebagai ketua kelompok petani Qane Jamur, Bapak Wiyoto, Ibu Purnami dan Ibu Lastri Wahyu sebagai anggota kelompok petani jamur mengikuti acara pelatihan dengan seksama.
Pada kesempatan tersebut Dra. Suparti, MSi menyampaikan bahwa kunci keberhasilan pembuatan bibit jamur F0 adalah kondisi steril. Lebih lanjut Dra. Suparti menyampaikan bahwa pada pembuatan bibit jamur dibutuhkan media yang mengandung karbohidrat, selama ini bahan yang banyak digunakan untuk membuat media adalah kentang. Pada hal sebenarnya banyak bahan-bahan yang terbuang di lingkungan yang juga mengandung karbohidrat serta dapat dimanfaatkan untuk membuat media pembuatan bibit jamur.
Hasil penelitian Dra. Suparti, MSi, membuktikan bahwa media yang menggunakan biji nangka dan ketela ungu akan menghasilkan bibit jamur yang lebih bagus kualitasnya. Sehingga pada pelatihan ini digunakan biji nangka untuk membuat media pembuatan bibit jamur F0. Pada kegiatan PkM ini juga dihibahkan 10 botol bibit jamur F1 dan 10 botol bibit jamur F2.
Prof. Harun Joko Prayitno, MHum selaku Wakil Rektor I UMS sekaligus pemonev lapangan kegiatan Pengabdian ini menyerahkan secara simbolis hibah bibit jamur tersebut kepada ketua Kelompok Petani Qane Jamur, Bapak Sugimin. Dengan kegiatan ini, Prof. Harun berharap ada sharing pengalaman dalam pembuatan bibit jamur dan pengelolaan jamur tiram antara hasil penelitian di perguruan tinggi dengan pengalaman praktek lapangan yang telah dilakukan oleh petani jamur selama ini.
Prof. Harun juga berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, namun bisa berkesinambungan dengan kegiatan pengabdian lain sebagai salah satu bentuk hilirisasi hasil penelitian di perguruan tinggi. Dalam pengabdian ini dilakukan serangkaian kegiatan pelatihan yang meliputi, pelatihan pembuatan bibit jamur, pelatihan pembuatan baglog, renovasi kumbung, pelatihan pembuatan makanan olahan berbahan jamur, packing produk jamur dan pelatihan digital marketing. Dengan serangkaian kegiatan tersebut ketua tim, Dr. Ambarwati, MSi, berharap PkM ini dapat membangkitkan ekonomi masyarakat khususnya petani jamur yang sempat terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19. (anto/her)