LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS –Sebanyak 1.193 gedung sekolah yang tersebar di wilayah kabupaten Lampung Selatan, dengan rincian 472 gedung Sekolah Dasar, 62 gedung SMP serta 659 gedung pendidikan anak usia dini (PAUD)
Dari jumlah tersebut terdapat 100 gedung SDN,SMPN dan PAUD yang akan di lakukan perbaikan dengan menelan biaya sebesar Rp.39,085 milyar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, Yespi Cory usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Lampung Selatan, dengan agenda pembahasan Ranperda APBD Kabupaten Lampung Selatan, Ta-2022 yang dipusatkan di aula rumah dinas Ketua DPRD setempat, Kamis (25/11/2021)
Menurut Yespi, dari jumlah tersebut terdapat 100 sekolahan yang akan dilakukan perbaikan dengan kondisi rusak ringan,rusak berat dan rusak sedang itu mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.
“Dari 100 sekolahn itu dengan rincian sebanyak 80 gedung SDN dan 18 gedung SMPN serta 2 Rombel PAUD yang akan akan di lakukan perbaikan. Sedangkan jenis perbaikannya atau pembangunannya sesuai kebutuhan yakni ruang kelas baru, ruang komputer, perpustakaan dan sanitasi atau MCK,” ujarnya.
Dari pantauan infodesanews.com, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan Yespi Cory, sempat kebingungan saat Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD menanyakan terkait data jumlah sekolah dan data sekolah rusak di kabupaten setempat. saat berlangsungnya Rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD T.A 2022.
Ketua DPRD Lampung Selatan yang juga ketua Tim Banggar DPRD, Hendriy Rosyadi mengatakan yang kami pertanyakan soal data jumlah sekolah untuk kami dijadikan sebagai database, program pembangunan atau perbaikan sekolah yang dicover oleh anggaran DAK T.A 2022.
“Yang kami tanyakan tadi berapa jumlah sekolah di Lampung Selatan mulai dari PAUD-SD-SMP. Kita ingin tahu data secara rill dan kondisinya bagaimana, supaya data ini bisa menjadi database kami, untuk menjadi rujukan perbaikan atau pembangunan kedepannya,” kata Hendry. (Red)