Pentingnya Pemasaran Melalui Medsos, Tim Matching Fund UMS Dampingi Sentra Industri Batik Pilang Sragen

SUKOHARJO – INFODESANEWS, Tim pemetaan lapangan divisi media sosial yang dipimpin mahasiswa M. Fachri bersama anggota M. Faza dan Sheila didampingi Ibu Kristanti dari tim pemasaran sentra industri batik Pilang Sragen mengambil data lapangan yang digunakan untuk pembuatan IG, FB dan Facebook, Sabtu, (25/9). Hal ini dilakukan agar para pengusaha batik di sentra industri Pilang Masaran Sragen ramah akan media sosial (marketing digital) atau dapat memanfaatkan teknologi dalam aktifitasnya.

Peningkatan pemasaran dimasa pandemi covid 19 ini sangat terbantu penjualan kain batiknya melalui teknologi yaitu media sosial. Para pengusaha batik di sentra industri batik Pilang Masaran mendapatkan layanan gratis dalam pemetaan untuk mendukung pelatihan gratis tentang IG, FB dan akun aplikasi lainnya. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pemasaran sehingga dapat memberikan loncatan yang baik dalam penjualannya.

Pengambilan data diwilayah sentra industri batik (dok.anto)

Pemetaan data lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan kegiatan magang, pembuatan skripsi, pembuatan kerja praktek dan peningkatan mental wirausaha bagi mahasiswa dalam menimba ilmu langsung di lapangan (DUDI) dunia usaha dunia industri. Tidak hanya itu melalui program Matching Fund Kemendikbud ini juga sangat bermanfaat bagi DUDI dan dunia kampus guna mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi dan mahasiswa serta di dunia usaha dunia industri (batik AV Production Pilang Masaran Sragen). Melalui program hibah Matching Fund-Kedaireka dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Republik Indonesia tahun 2021.

Pemetaan Lapangan Bersama Tim Pemasaran Sentra Industri Batik Pilang (foto: anto)

Kegiatan pemetaan ini diharapkan dapat memberikan sejumlah informasi, dan mampu mengajak para pengusaha batik untuk memiliki akun media sosial dan bermanfaat dalam peningkatan penjualan. Pengusaha batik mendapatkan layanan gratis dari tim pengembang dan pendanaan dari pihak Pemerintah, DUDI dan Kampus. Mahasiswa membantu dalam pembuatan akun, penggunaan akun dan klinik bagi pengusaha batik sampai bisa mengoptimalkan aplikasi akunnya. Tim penelitian dan pengabdian juga memberikan modul agar para pengguna dapat dengan cepat transformasi teknologi.

Kegiatan ini diharapkan, akan sangat bermanfaat dalam pengembangan pemasaran dan juga menjadi masukan bagi perguruan tinggi dalam pengembangan kurikulum, peningkatan skill dan model pembelajaran dunia kampus. Diharapkan luaran kegiatan matching fund ini nantinya akan memberikan masukan yang signifikan dan memberikan manfaat bagi semua pihak.  (anto/her)