SULSEL, INFODESANEWS — Angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengakibatkan puluhan rumah warga rusak nyaris rata dengan tanah. Data terkini sebanyak 90 unit rumah warga yang rusak diterjang puting beliung, yang terjadi pada Senin kemarin (15/2/2021).
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 66 unit rumah di Desa Salupao, Kecamatan Lamasi Timur, diterjang angin puting beliung.
Hal ini disampaikan Sekretaris BPBD Luwu, Aminuddin Alwi, bahwa, puluhan rumah yang rusak tersebar di tiga desa, yakni, Desa Salu Pao, Desa Bulu Londong dan Desa To Lemo.
“Kerusakan rumah terjadi di Desa Salupao 78 unit rumah terdampak, 26 unit kondisi rusak berat, 52 unit rumah kondisi rusak ringan, di Desa Bululondong 1 unit rumah kondisi rusak berat, 9 unit dalam kondisi rusak sedang dan Desa To Lemo terdapat 2 unit rumah terdampak dalam kondisi rusak ringan,” rinci Aminuddin, Selasa (16/2/2021) malam.
Ia mengatakan, bencana puting beliung ini, satu orang meninggal dunia, dua warga korban luka berat dan tiga luka ringan. Saat ini sebanyak 250 jiwa mengungsi ke sejumlah titik. Akibatnya kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.
“Dua korban luka berat di Desa Salupao dievakuasi ke Puskesmas Walenrang, tiga orang luka ringan dan di Desa To Lemo dua orang luka ringan,” ungkap Aminuddin.
Sementara itu, Kepala Desa Salu Pao, Marthen Garanta mengatakan, jumlah rumah yang rusak di Desa Salupao awalnya hanya 66 rumah, namun setelah data rampung siang tadi, kini mencapai 78 unit rumah.
“78 unit rumah rusak ini pemiliknya sudah tertangani dengan membagikan bahan pokok bantuan dari Dinas Sosial dan BPBD Luwu. Bahkan, hari ini sudah didirikan tenda pengungsi dan dapur umum sebanyak 2 unit untuk membantu korban puting beliung,” ujar Marthen.
Di lokasi bencana puting beliung, Danramil 1403/07 Walenrang, Kapten Inf Agus Purwono, mengatakan, hingga hari ini, Selasa (16/02/2021) siang, sebanyak 78 unit rumah yang rusak akibat tertimpa pohon di Desa Salupao sudah dibersihkan petugas TNI Kodim 1403 Sawerigading.
“Untuk sementara dari BPBD sudah mengusahakan alat pemotong atau Chainsaw karena mereka memiliki alat tersebut untuk diturunkan, sambil petugas membersihkan material pohon yang menimpa rumah warga,” tutur Agus Purwono. (ben)