LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS –Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto meminta kepada seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Lampung Selatan, agar lebih serius dalam mengawasi serta menangani penyebaran Covid-19 yang ada di wilayah desanya masing-masing.
Terlebih, saat ini Lampung Selatan telah memasuki zona merah, dimana semakin banyaknya kasus suspek Covid-19 di beberapa daerah yang kurang terkendali penyebarannya.
Hal ini terungkap pada acara sosialisasi dalam menghadapi penyebaran Covid-19 pada zona merah, Senin (18/1/2021), di Aula Sebuku, Rumdin Bupati, di Kalianda.
Bupati Nanang Ermanto mengatakan, saat ini terdapat 5 kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, yang telah memasuki zona merah. Yaitu, Kecamatan Natar, Kecamatan Jati Agung, Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan Katibung serta Kecamatan Kalianda.
“Kita ini sudah memasuki zona merah, Lampung Selatan memasuki zona merah,” ungkapnya.
Meski demikian, Nanang tetap meminta kepada para Camat dan Kepala Desa lainnya, agar tetap menjaga wilayah masing-masing, saling bergotong royong serta semakin mendisiplinkan prilaku hidup bersih dan sehat.
Terlebih, kecamatan Bakauheni, Ketapang serta Penengahan merupakan lintasan utama dari Pulau Sumatra dan Pulau Jawa.
“Bukan berarti bapak kades yang hadir hari ini, yang wilayahnya belum zona merah, terus begitu santai, tapi bagaimana kita mempertahankan kalbu bersih, wilayah kita yang tidak memasuki zona merah, harus tetap kita jaga,” ujarnya.
“Insyaallah dengan kebersamaan kita, dengan gotong royong kita, kita bisa untuk menghadapi Covid-19 ini,” ujarnya lagi.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Eka Riantinawati, mengatakan pertanggal 17 Januari 2021, sudah terdapat 526 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dengan 123 kasus yang masih aktif, 376 kasus sudah rampung, dan 27 kasus kematian positif.
Dengan 6 kecamatan kasus terbayak yaitu, Kecamatan Natar dengan 183 Kasus, Kecamatan Jati Agung sebanyak 102 Kasus, Kecamatan Tanjung Bintang sebanyak 65 Kasus, Kecamatan Kalianda sebanyak 70 Kasus, serta Kecamatan Katibung sebanyak 29 Kasus.
Peningkatan kasus yang signifikan ini, lanjut Eka, dimulai dari bulan November 2020 sampai dengan 17 Januari 2021, hal ini berdampak pada ketersediaan jumlah tempat tidur di Rumah Sakit serta meningkatnya beban Tenaga kesehatan.
“Jika hal ini terus dibiarkan, dapat meningkatkan kekekhawatiran pada masyarakat dan sistem kesehatan akan melumpuh,” ungkapnya. (rls/db/ptm-aap).