Kwarcab Banyumas Launching Balai Pelatihan Dan Pengolahan Sampah “Cikal Sejahtera”

banner 728x90

BANYUMAS, INFODESANEWS –  Kwartir Cabang (Kwarcab) Banyumas meresmikan Balai Pelatihan dan Pengolahan Sampah “Cikal Sejahtera” Rabu (30/12/2020) di Desa Cingebul kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas. Peresmian dilakukan oleh Sekretaris Kwarcab Pujatman Agung Nugroho didampingi oleh Ketua Mabiran dan Ketua Kwartir Ranting Lumbir.

Pendirian Balai Pelatihan dan Pengolahan Sampah “Cikal Sejahtera” yang dikelola oleh Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas bersama Pramuka Peduli Kwartir Ranting Lumbir sebagai upaya menindak lanjuti program kerja Bupati Banyumas selaku Ketua Mabicab yang memprioritaskan pengolahan sampah sebagai agenda utama di Banyumas dalam penanganan sampah.

”Seluruh komponen Pramuka di Banyumas mendukung program dari Pemerintah Daerah. Banyak kegiatan yang diadakan oleh Kwarcab, Kwarran ataupun Gugus depan yang berkaitan dalam penanganan sampah,” jelas Sekcab Pujatman Agung Nugroho di sela sela launcing Balai Pelatihan.

Penanganan sampah yang dilakukan oleh Pramuka peduli (Pramuli) antara lain dengan pendirian “Bank Sampah” dimasing-masing Kwarran, menabung sampah setiap hari tertentu di Gugus Depan pemanfaatan sampah untuk Ecobrik dan lain sebagainya. Selain kegiatan tersebut Balai Latihan ini juga fokus dengan budidaya “magot” untuk mengurangi sampah organik yang selama ini menimbulkan bau.

BACA SELENGKAPNYA :  Kasetpres Temui Pengunjuk Rasa

”Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Pramuli Lumbir, terutama kepada Kak Sakirun selaku andalan cabang dan sekaligus sebagai Pramuli. Tanpa beliau mungkin ini tidak akan terwujud, apalagi Kak Sakirun telah menyediakan rumahnya sebagai tempat pelatihan dan sekaligus sebagai tempat budi daya magot,” lanjut Agung

Kabupaten Banyumas saat ini dengan penduduk sekitar 1,8 juta memproduksi sampah lebih dari 5 ton sehari. Meski Pemkab Banyumas telah berupaya dengan berbagai upaya seperti pusat daur ulang (PDU) sampah dan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST), namun peran masyarakat tetap dibutuhkan.

Salah satu andalan cabang urusan Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas yang juga ketua Pramuka Peduli Kwarran Lumbir Sakirun mengatakan kegiatan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas memiliki kendala yang kompleks. Namun kegiatan pengelolaan sampah pada masyarakat akan lebih mudah dilakukan di kelompok kecil seperti kelompok Pramuka melalui Gugus Depan dan Kwarran.

BACA SELENGKAPNYA :  Program Pemulihan Hak Korban Pelanggaran HAM Berat

Untuk membantu penanganan sampah khususnya organik pihaknya siap berbagi ilmu tentang pembudidayaan “Magot” sebagai mesin pemakan sampah organik. Melalui budidaya magot inilah diharapkan masyarakat khususnya anggota Pramuka dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya khususnya sampah organik.

“Ini menjadi bagian kepedulian pramuka peduli saat pandemi. Jadi melalui pelatihan ini diharapkan ekonomi rakyat dapat tumbuh. Karena dengan budidaya magot, sampah organik bisa terurai dan bisa jadi pakan lele atau unggas, karena setiap 1 kg magot bisa menghabiskan sampah 5 kg/hari” jelasnya.

Diharapkan dengan pengetahuan budidaya magot inilah, masalah lingkungan terutama sampah hingga pakan alternatif bagi ikan dan unggas bisa terselesaikan oleh masyarakat secara swadaya.

banner 728x90