BANDAR LAMPUNG, INFODESANEWS — Arus sungai yang besar di kala musim hujan menimbulkan rasa khawatir bagi warga kampung Kihung Kelurahan Sukarame Dua dan warga desa Batu Putuk, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung yang melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan.
Bebatuan yang licin bisa saja membuat para warga yang menyebrang terpeleset, tidak jarang untuk melintasi warga harus melepas alas kaki yang mereka kenakan, termasuk anak anak yang akan sekolah bahkan tidak jarang harus melepas pakaian dan sepatu agar tidak basah jika harus terjebur saat melintas sungai.
Sepenggal cerita ini merupakan ungkapan nyata warga desa kampung kihung yang mayoritas warganya harus sekolah di kampung Batu Putuk,
Nampaknya cerita itu akan segera berakhir,lantaran pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan dua wilayah tersebut bakal dibangun mulai tahun depan.
Dengan dibangunnya jembatan tersebut akan lebih mempermudah masyarakat untuk aktivitas sehari-hari. terutama anak anak yang hendak pergi kesekolah.
Berdasarkan informasi yang didapat Infodesanews.com, Pembangunan Jembatan gantung dengan dia meter panjang 70×120 meter itu menelan anggaran sebesar Rp. 103.820.000, yang bersumber dari Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang Bandar Lampung. dengan bergotong royong cara pengerjaannya setempat.
Ketua RT 08 kampung kihung, Suparno, sangat berterimakasih dengan adanya bantuan dari pihak KAI Divre IV Tanjungkarang, Sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan untuk beraktivitas.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan relawan lampung,
diantaranya,Outdoor, Vertical Rescue Lampung, Forum Rescue Lampung, Pendaki Indonesia Lampung Sai, serta kawan kawan dari Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI Lampung ) yang turut membantu hinga terlaksananya pembangunan jembatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.”ungkapnya.
Sementara itu koordinator bidang pembangunan Yulius Widaryanto, mengatakan,kegiatan sosial seperti ini kita tidak bisa lakukan sendiri kita harus saling berkolaborasi dan bersinergi satu elemen dengan lainnya “Dengan begitu kegiatannya pun jadi lebih ringan karena saling berkolabroasi dan support, semuanya ada peran masing masing,”kata dia pada Infodesanews.com, Sabtu (26/12/2020)
Lebih lanjut dikatakan, “Tanpa Kerjasama, kolaborasi dan sinergi satu dengan lainnya kegiatan ini sulit terlaksana, sebenarnya kami harus berterimakasih kepada warga kampung kihung dan warga batu putuk yang sudah rela ikut pembangunan jembatan ini, tanpa merekapun mustahil terwujud kegiatan ini,”kata pria berambut nyentrik yang akrab di panggil Abah Yus itu.
Menurutnya kalau tidak ada halangan sebelum tahun baru 1 Januari 2021 jembatan gantung ini sudah jadi dan bisa digunakan warga masyarakat, tapi sebelum digunakan akan diresmikan dulu, kita berencana akan buat acara doa bersama warga dan relawan dan pihak terkait, bahkan.
“Kami berencana undang pemerintah Daerah Kota Bandar Lapung dan pemerintah Provinsi dalam peresmian nanti. Kami berharap kedepannya kolaborasi dan kegiatan seperti ini bisa dilakukan ditempat lain atau daerah lain, yang layak dibantu ya kita bantu gotong royong bersama-sama.”. (red)