SAMARINDA.INFODESANEWS – Sembilan bulan sudah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) melanda Indonesia. Banyak yang was was lantaran virus tersebut tak kenal usia, jenis kelamin, profesi dan tempat. Penularannya begitu cepat, ditambah abainya warga dengan protokol kesehatan, membuat Samarinda menjadi yang terbanyak penyebaran kasusnya di Kaltim.
Semua daerah berupaya memutuskan penyebaran virus corona. Tidak hanya di Indonesia, hampr 180 negara yang terpapar virus dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, itu masih menggunakan cairan disinfektan untuk membersihkan permukaan benda hingga bangunan yang kerap disentu manusia.
Pasalnya, menurut World Health Organisation (WHO), penyebaran virus adalah lewat droplet yang menepel dipermukaan benda dan lainnya, yang kerap digunakan manusia. Saat awal merebak, tempat ibadah sempat tak diperkenankan untuk didatangi masyarakat. tak ingin khusyuk ibadah warga terganggu, Prajurit TNI dari Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) hadir menyeprotkan cairan disfektan.
Alhamdulilah, ada beberapa tempat ibadah, seperti masjid Baitul Muttaqien Islamic Center dan Maha Vihara Sejahtera maitreya (Buddhist Center) yang kami semprot , kemarin (11/12/2020),” ujar Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, S.I.P, M. Si.
Termasuk Gereja katolik Katedral Santa Maria Penolong Abadi. “Intinya agar ibadah masyarakat bias lebih focus,” sambungnya.
Jenderal Bintang Satu itu menyebut, kegiatan yang juga masih dalam rangkain hari Juang kartika itu mengajarkan kebersamaan prajurit denga seluruh agama.
“Karena saling membantu itu tak kenal batas,” tambahnya. Mengusung tema tema Bersama Kita Bisa, Danrem yakin semangat warga dalam menjalankan ibadah di tengah pademi tentu tak kendur. Namun Danrem tak ingin masyarakt mengabaikan protocol kesehatan yang telah dibuat, bias memerangi Covid-19 dan tetap jaga kesehatan kuncinya.
Penulis Murdi