SULSEL(LUTRA), INFODESANEWS | Bupati/Walikota dari Sabang sampai Merauke, yang selama ini mempunyai komitmen membangun daerah dengan pendekatan kebudayaan, diundang mengikuti Anugerah Kebudayaan PWI Pusat untuk Bupati/Walikota, pada Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Jakarta.
Untuk itu Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari bersama Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Yusuf Susilo Hartono, akan menggelar penjelasan umum.
Diundang menghadiri acara ini via zoom meeting antara lain Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (APKASI), Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (APEKSI), Bupati/Walikota yang berminat ikut, jajaran PWI Provinsi se-Indonesia, dan waktunya hari Jumat, 9/10/2020, pukul 14.00 – 16.00 WIB. Registrasi di link https: //bit.ly/34manFs.
“Diharapkan dengan penjelasan umum ini, terutama Bupati/Walikota yang tertarik ikut, bisa mempersiapkan diri lebih baik, dalam mengikuti seluruh prosesnya, dari babak pendaftaran, babak seleksi, hingga penentuan 10 penerima anugerah,” jelas Yusuf melalui siaran pers, Senin, 5 Oktober 2020 kemarin.
Yusuf menambahkan, mengingat kita sedang dalam pandemi Covid-19, maka dalam proses pelaksanaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat kali ini tetap menomorsatukan protokol kesehatan. Bahkan, lebih jauh dari itu, aspek pandemi ini, dimasukkan kedalam salah satu dari lima aspek substansial kriteria penilaian.
Pada saat keadaan normal, Anugerah Kebudayaan PWI Pusat sebelumnya : pertama, dalam HPN di Lombok 2016, dan kedua, dalam HPN 2020 di Banjarmasin, kriteria penilaiannya menitik beratkan pada empat aspek.
Pertama, potensi daerah khususnya bidang kebudayaan. Kedua, strategi dan inovasi untuk pemajuan kebudayaan lokal. Ketiga, dukungan sarana prasarana, SDM, anggaran hingga kegiatan berskala lokal-nasional dan internasional. Keempat, pemanfaatan media massa dan media sosial. Kini, saat pandemi Covis-19, ada aspek kelima, yaitu penanganan pandemi Covid-19, berdasarkan protokol kesehatan, maupun kearifan lokal.
Indonesia yang dinilai UNESCO sebagai negara adi kuasa di bidang kebudayaan, menurut Yusuf masing-masing daerah terwarisi kearifan lokal, khususnya dalam hal mencegah wabah. Baik dalam bentuk doa-doa/rapalan, ritual, nyanyian, pertunjukan, hingga obat-obatan, makanan, dan minuman. “Memori kolektif itu yang ingin kita gali, sebagai sebuah kekayaan dan kekuatan kultural,” tandasnya.
Adapun Bupati/Walikota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat-HPN 2020 di Banjarmasin adalah Walikota Tangsel-Banten Airin Rachmi Diani, Walikota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, Ibnu Sina, Walikota Ambon (Maluku), Richard Louhenapessy, Bupati Tubaba (Lampung), Umar Achmad, Bupati Halmahera Barat (Maluku Utara), Danny Missy, Bupati Serdang Bedagai (Sumatera Utara) Soekirman, Bupati Luwu Utara (Sulawesi Selatan) Indah Putri Indriani, Bupati Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yokyakarta), Hj Badingah, Bupati Tabalong (Kalimantan Selatan) Anang Syakhfiani, dan Walikota Baubau (Sulawesi Tenggara).AS Tamrin. (yustus/rls)