LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS – – Pembentukan Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Tim Rapala Bakamla RI yang di pusat di Menara Siger Lampung Selatan, Rabu (13 /8 /2020)
Turut hadir Asisten Pemerintahan Lampung Selatan Supriyanto, S.Sos., M.M. yang mewakili Bupati Lampung Selatan, H Nanang Ermanto, Kodim 0421/Lamsel Letkol Inf Enrico Styo Nugroho dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lampung Selatan.
Kepala Bakamla RI, Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dalam hal ini yang di wakili Direktur Kerja Sama Bakamla RI Laksma Bakamla Retiono Kunto H., S.E.
mengatakan, Kegiatan ini berdasarkan Peraturan Kepala Bakamla RI No. 2 Tahun 2020 tentang Relawan Penjaga Laut Nusantara Badan Keamanan Laut Republik Indonesia.
“Guna optimalisasi tugas Bakamla RI dalam hal menjaga keamanan dan keselamatan di laut maka sangat diperlukan dukungan dan kerja sama serta sinergitas dengan instansi dan institusi lain termasuk dengan Pemerintah Daerah serta Masyarakat Pesisir. Hal tersebut adalah salah satu upaya optimalisasi guna memperkuat peran serta masyarakat pesisir di Lampung Selatan dengan membentuk Rapala.”kata dia dalam sambutannya mewakili Kepala Bakamla RI.
Dijelaskan kegiatan tersebut digagas Direktorat Kerja Sama Bakamla RI di Kabupaten Lampung Selatan, yang melibatkan Lanal Lampung, Basarnas Lampung, Dinas Kesehatan Pemkab Lampung Selatan, Polairud Polres Lampung Selatan, PT. ASDP Indonesia Ferry, Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Bandar Lampung, Kecamatan Bakauheni dan didukung oleh Pemerintah Daerah beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Lampung Selatan.
“Pembentukan Rapala Bakamla RI di Kabupaten Lampung Selatan ini dilatarbelakangi rawannya kecelakaan tabrakan kapal karena padatnya lalu lintas transportasi laut di jalur ALKI I (Alur Laut Kepulauan Indonesia) yang saat ini sedang diterapkan Traffic Separation Scheme (TSS).
“Selain itu di Lampung Selatan mulai marak penambangan pasir laut, penyelundupan barang/satwa, pembuangan sampah plastik dan berpotensi bencana alam (Gunung Anak Krakatau).”ujarnya.
Sementara itu Bupati Lampung Selatan, H Nanang Ermanto melalui Asisten Pemerintahan Supriyanto mengatakan, “Pemkab Lampung Selatan sepenuhnya mendukung dan siap membina para relawan yang dibentuk Bakamla RI dengan menfokuskan kerja sama di bidang perikanan, pariwisata dan pengelolaan lingkungan hidup.”ungkapnya.
Kunto menambahkan, Pembentukan Rapala Bakamla RI di Kabupaten Lampung Selatan ini dilatarbelakangi rawannya kecelakaan tabrakan kapal karena padatnya lalu lintas transportasi laut di jalur ALKI I (Alur Laut Kepulauan Indonesia) yang saat ini sedang diterapkan Traffic Separation Scheme (TSS).
“Selain itu di Lampung Selatan mulai marak penambangan pasir laut, penyelundupan barang/satwa, pembuangan sampah plastik dan berpotensi bencana alam (Gunung Anak Krakatau).”imbuhnya.
Diketahui Pembentukan Rapala Lampung Selatan sebanyak 1 kelompok yang berjumlah sebanyak 30 orang, berasal dari 6 kecamatan yang tersebar disepanjang garis pantai Kabupaten Lampung Selatan yakni Sidomulyo, Kalianda, Rajabasa, Bakauheni, Penengahan, dan Sragi. Yang dirangkai dengan Pembentukan Rapala Bakamla RI dan Pemberdayaan Masyarakat serta Tim Rapala Bakamla RI di Lampung Selatan, dan diawali dengan sesi kelas/teori dan praktek Dasar-Dasar Keamanan dan Keselamatan Laut yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Bakauheni dan Pantai Minangrua selama tiga hari sejak 10-12/08/2020).
Dengan materi Penerapan Ideologi Pancasila, Trend Tindak Kejahatan di Perairan Lampung, Traffic Separation Scheme (TSS), Self Rescue, Water Rescue, Defend & Release, dan Run Swim Run. yang diakhiri dengan Pembentukan Rapala di Menara Siger Provinsi Lampung yang diawali dengan sesi Pengukuhan Rapala. (Sg)