(ft dokumentasi ketua komisi IV DPR RI bersama anggotanya yang di dampingi Bupati Lampung Selatan H Nanang Ermanto saat melakukan panen raya di Desa Marga Catur)
LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS – – Usai meninjau lokasi Persemaian Permanen Lampung Selatan di Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan, ketua komisi IV DPR RI Sudin SE, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Suwandi, MSi dan seluruh Anggota TIM Komisi IV DPR RI bersama Bupati Lampung Selatan, H Nanang Ermanto melakukan Panen Raya Jagung di Desa Marga Catur Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. dalam rangka Reses Masa Persidangan Tahun Sidang 2019-2020. Senin (20 /7 /2020)
Kunjungan Tim Komisi IV DPR RI disambut hangat para petani jagung hybrida, dengan harapan permasalahan jagung mulai dari bibit hingga pasca panen dapat terjawab dengan solusi yang pro rakyat.
Dalam kesempatan tersebut Tim Reses Komisi IV DPR RI menggelar dialog dan tanya jawab dengan para petani desa setempat untuk menyerap dan menampung aspirasi masyarakat, yang nantinya digunakan untuk memberikan pertanggungjawaban moral dan politis sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.
Dalam dialognya Ketua Gapoktan Tani Maju Muhammad Solihin meminta agar harga jagung dapat disubsidi oleh pemerintah.
“Yang menjadi kendala dan dirasakan oleh petani jagung khususnya di Lampung Selatan. bukan masalah hasil pak. Tapi masalah harganya. Sebab disaat Petani panen bukan tambah seneng melainkan nelongso. Saat ini harga jagung hanya Rp. 1.800/Kg dengan kadar air 35 %, jika kita keringkan dan dijual digudang hanya Rp. 3.150. Jadi jika hitung-hitung bukannya kami untung kami malah buntung pak. Kami berharap kepada pemerintah pusat jangan hanya pupuk yang disubsidi, tapi yang disubsidi itu harganya, agar petani jagung dapat merasakan hasil dan untung.” kata Solihin saat berdialog.
Anggota Gapoktan Karya Tani, Muslim juga menyampaikan bahwa modal jagung bisa lebih besar jika jagung yang dihasilkan berkualitas buruk akibat serangan hama.
“Sebenernya modal jagung itu kalo jagungnya jelek itu makin banyak modalnya. Karena apa, rumputnya semakin banyak. Diwilayah kalianda untuk hasil panen tidak sampai 8 ton, hanya kisaran 5 sampai 6 ton saja. Itu akibat serangan ulat dan belalang. Jadi semakin jelek jagungnya semakin banyak modalnya,” Ujar Muslim.
Menurut Muslim modal pokok untuk kebutuhan jagung mulai tanam hingga panen itu membutuhkan modal 8 juta rupiah per hektare itu belum ongkos dari kebun sampai pulang kerumah itu modalnya antara 11 sampai 12 juta. Kalau modalnya hanya 8 juta, Itu benar Tapi sebelum dibabat dan belum termasuk biaya rokok dan makannya pak. jadi kalo dihitung ongkos panen sendiri bisa mencapai 3 sampai 4 juta perhektar,” Jelasnya.
“Jadi jika harga jual Rp. 1.800 dengan target 8 ton/hektar dan modalnya sendiri sudah 12 juta kami untungnya sedikit kisaran 2,4 juta persekali panen 4 bulan sekali. sedangkan jika panen hanya 5 sampai 6 ton/hektar petani merugi kisaran 1 sampai 2 juta,” Keluhnya.
Menyikapi keluhan petani, Ketua Tim Komisi IV DPR RI Sudin akan segera memberikan solusi dan menyampaikan permasalah yang dikeluhkan oleh masyarakat pada rapat di tingkat pusat mendatang.
Semua permasalahan akan saya tampung, dan insya allah dalam rapat yang akan datang kita akan bahas mencari solusi yang terbaik. Saya yakin kalo bicara untung pasti untung cuma tergantung besar kecilnya keuntungan,” Ujarnya.
“Nanti kita usahakan dari pada jual basah akan kami bantu alat pengering. Jika tidak melanggar aturan akan kami bantu alat angkut hasil panen menggunakan roda tiga,” ungkap Sudin dalam dialognya.
“Saya tidak mau dan saya juga yakin pemerintah daerah dan pemerintah pusat tidak mau rakyat petaninya hidup dibawah kesejahteraan. Saya yakin mereka juga berpikir kalo hasil panennya bagus, Insya Allah cukup makan, cukup pakaian bisa ongkosin anak sekolah. Tapi kalo hasilnya gak bagus kami juga menderita,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengucapkan terima kasih atas berbagaimacam bantuan yang diberikan kepada kelompok tani di lampung selatan dan berharap Lampung Selatan dapat terus menopang kebutuhan jagung secara nasional.
“Saya ucapkan terimakasih atas kunjugan Komisi IV di Lampung Selatan semoga pak sudin dan kawan-kawan dapat memberikan semangat pada petani untuk terus maju sehingga dapat menopang kebutuhan jagung secara nasional. Persoalan para petani jagung akan menjadi perhatian pemerintah daerah, dalam waktu dekat, kita bersama-sama akan menjawab keluhan-keluhan petani sehingga para petani jagung dapat kembali sejahtera dengan hasil panen dan harga panen yang sesuai,” Pungkas Nanang.
Diketahui dilokasi Tim Reses Komisi IV DPR RI memberikan sejumlah bantuan alsintan kepada para petani diantaranya Pembangunan Nurseri Benih Kelapa Kopyor, Bantuan Mesin Potong Rumput, Bantuan Solar Portable, Bantuan Bibit Kelapa Genjah, Bantuan Bibit Cengkeh, Bantuan Bibit Kopi, Bantuan Benih dan Pupuk Cair Budidaya Kacang Tanah, Bantuan Benih Padi, Bantuan Rice Milling 2 Unit dan Bantuan KUR Kostraling / Penggilingan Padi. (Sg) sumber Rk/mf