BANYUMAS, INFODESANEWS – Bupati Banyumas Achmad Husein, meminta kepada seluruh pemangku kepentingan, camat dan kades untuk berkoordinasi dengan perangkat di bawahnya, untuk terus menyosialisasikan aktivitas hidup normal yang baru (new normal) kepada masyarakat dengan protokol kesehatan. Saat ini Banyumas sudah masuk zona hijau atau resiko rendah berdasarkan penilaian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan menghitung 15 indikator, antara lain ada penurunan kasus positif, ODP dan PDP yang dirawat, kasus sembuhnya dan lain-lain
Berdasarkan 15 indikator tersebut, Banyumas angkanya sudah di atas 2,5 sehingga termasuk kategori rendah. Dari 35 kabupaten di Jawa Tengah, ada dua kabupaten yang masuk kategori rendah, yakni Banyumas dan Wonosobo.
“Memasuki new normal, pastikan semua menjalankan protokol kesehatan, terutama kegiatan kemasyarakatan semua harus menggunakan masker. Jangan sampai setelah menjadi zona hijau kita terlena dan terjadi lonjakan Covid-19, harus tetap waspada,” katanya Selasa (16/6/2020).
Saat ini Bupati masih terus menyosialisasikan dan merazia pemakaian masker diberbagai tempat baik pagi, siang, sore bahkan malam hari, diberbagai tempat dan wilayah.
Husein meminta agar masyarakat membiasakan diri berperilaku hidup sehat di tengah pandemi Covid-19, salah satunya, selalu menggunakan masker setiap keluar rumah.
“Aturan sanksi denda hanya sebagai pemicu agar masyarakat tertib. Selebihnya membutuhkan kesadaran dari masing-masing warga demi kesehatan bersama,” imbuhnya.
Terkait dengan new normal Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan sekarang yang terpenting adalah menyelesaikan pembukaan tempat ibadah.
“Setelah itu, kita baru bicara pariwisata dan yang lainnya,” katanya
Menurutnya setelah pembukaan GOR secara terbatas, ada tiga destinasi wisata yang akan dibuka menjelang pelaksanaan normal baru di Banyumas, yakni Lokawisata Baturraden, Hutan Pinus Limpakuwus dan Wisata Off Road.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono yang ditunjuk untuk memberikan ijin buka tempat wisata mengatakan pembukaan tiga destinasi wisata tersebut direncanakan setelah semua siap untuk menyiapkan protokol kesehatan. Pihaknya sangat perhatian sekali terhadap rencana pembukaan tiga destinasi wisata tersebut.
“Jujur saja yang berteriak sebetulnya bukan hanya pegiat wisata, yang punya objek wisata seperti BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) pusing juga, PADes-nya (Pendapatan Asli Desa) juga enggak ada,” katanya.
Kendati destinasi wisata tersebut dibuka, dia mengatakan jumlah pengunjungnya dibatasi dan menggunakan transaksi nontunai. Pemkab Banyumas juga akan membentuk tim gabungan yang akan mengecek destinasi wisata yang mengajukan izin pembukaan kembali objek wisata tersebut.***by/red.