BLORA, INFODESANEWS – Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa adanya penambahan 3 kasus baru Covid-19 ini masih berasal dari kluster Temboro.
“Jadi jumlahnya 24, tersebar di 8 Kecamatan. Yang terbanyak di Kecamatan Jati 8 kasus, Blora Kota 5 kasus, dan Kunduran 3 kasus. Selebihnya Cepu 2 kasus, Kradenan 2 kasus, Ngawen 2 kasus, Jepon 1 kasus, dan Todanan 1 kasus,” ucap Lilik Hernanto.
Dari 24 kasus ini, menurutnya jika dikelompokkan masih didominasi oleh kluster Temboro sebanyak 15 kasus. Kemudian kasus pertama Perumda telah menularkan ke 4 pasien sehingga ada 5 kluster Perumda. Sisanya 1 kasus Singget dari RS Purwodadi, 1 kasus Tegalgunung dengan pengorbit diabetes melitus, 1 kasus Kentong Cepu dari Jakarta, dan 1 kasus dari Ngawen dengan TBC kronis.
“Jika dilihat dari segi usia, dari 24 kasus ini sebanyak 70,83 persen berusia dibawah 35 tahun. Usianya mulai 13 tahun hingga 30 tahun. Kebanyakan santri Temboro. Karena mereka masih muda, kita berharap daya tahan tubuhnya baik dan bisa segera sembuh,” tambah Lilik Hernanto.
Kemudian untuk rapid-test reaktif, menurut Lilik Hernanto dalam rapid-test massal di pasar, swalayan, dan Alun-alun beberapa hari lalu diperoleh tambahan 31 orang reaktif.
“Kedepan akan kita lakukan rapid-test massal kembali di fasilitas umum, seperti Pasar Ngawen dan Pasar Randublatung. Mungkin lusa akan dilakukan,” pungkas Lilik Hernanto.
Adapun Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Blora, Purwadi Setiyono, SE, menyampaikan terimakasih kepada seluruh donatur, organisasi dan komunitas masyarakat yang selama ini telah menyalurkan bantuannya ke Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora.
“Sudah banyak sekali bantuan yang kita terima berupa APD, obat-obatan, dan peralatan cuci tangan. Semuanya langsung kita salurkan. Posko tetap buka dan masih membuka kesempatan untuk penyaluran bantuan. Hanya saja kita tidak menerima uang, hanya barang,” ucapnya. ***Tim Liputan Blora,