BLORA, INFODESANEWS – Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes mengungkapkan bahwa dari 12 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini, setengahnya atau 50 persen (6 orang) merupakan klaster Temboro (warga Blora yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Temboro Magetan).
“Sedangkan untuk reaktif rapid-test atau rapid-test positif sudah ada 52 orang, ini belum hasil swabnya. Jadi kita harus lebih waspada, karena masih ada peluang penambahan kasus positif Covid-19, karena sudah ada 52 yang reaktif rapid test dan masih menunggu hasil swabnya,” tegas Lilik Hernanto.
Pihaknya juga menekankan bahwa penyebaran dari hari ke hari semakin meningkat sehingga masyarakat diminta lebih disiplin dan lebih taat.
“Kalau kita tidak mematuhi himbauan pemerintah, penyakit ini tidak akan bisa dicegah, dan bisa menyebar. Tolong dengan sungguh-sungguh, kita semuanya harus disiplin CTPS, di rumah saja, wajib pakai masker jika terpaksa keluar, hindari kerumunan. Jika tidak pakai masker, bahaya, musuh kita tidak kasat mata, ini virus, tidak ada yang tahu, sangat bahaya,” ujar Lilik Hernanto.
Apalagi menurutnya saat ini sudah ada 21 tenaga medis dari RSUD Blora dan RSUD Cepu yang harus menjalani isolasi karena rapid test nya positif.
“Tolong, kalau tenaga kesehatan kita sudah banyak yang terpapar mau kemana lagi kalau kita nanti sakit. Satu satunya jalan, kita harus meningkatkan kekebalan diri kita sendiri. Jangan main-main dengan virus ini,” tambah Lilik Hernanto.
Menurutnya tenaga medis RSUD Blora dan RSUD Cepu sudah banyak yang dirawat, bahkan di Klinik Bakti Padma sudah ada 26 pasien yang dirawat.
“Untuk seluruh teman-teman tenaga medis di Kabupaten Blora, baik dokter, perawat, bidan, dan lainnya tetap semangat. Kalian jangan takut. Tetap semangat, kami percaya kalian adalah garda terakhir pertahanan kita semua. Tenaga kita banyak dibutuhkan, jangan sampai sakit. Mereka membutuhkan kita. Kita tahu ini luar biasa. Kalau kalian sakit, akan kemana masyarakat kita,” terang Lilik Hernanto dengan nada sedih, hampir meneteskan air mata.
Dirinya juga menekankan kepada masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Semuanya diminta kompak untuk bersama-sama disiplin. (Tim Liputan Prokompim Blora)