LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS — Warga daerah pesisir Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, di hebohkan dengan aroma yang tak sedap.
Aroma tak sedap yang dirasakan oleh seluruh warga pesisir diduga kuat aroma blerang yang di keluarkan oleh anak gunung Krakatau.
Seperti yang disampaikan oleh salah seorang warga sekitar.
“Ya Allah Bantu Kami Di daerah pesisir ini.. Kami merasakan benar bau belerag gunung Krakatau yang sangat kuat,” kata Dendi melalui pesan WhatsApp nya. Minggu (11 /4/2020) pukul 00:46 wib.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak kami inginkan, kami bersama warga lainnya mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
“Kami mengungsi ke Masjid Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa dan sebagian warga masih memantau.” kata dia.
Seperti yang di lansir infodesanews.com dari detik.com, Anak Gunung Krakatau meletus. Letusan terjadi dua kali malam ini.
Berdasarkan informasi dari situs Magma Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam. Letusan pertama terjadi pukul 21.58 WIB.
“Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Jumat, 10 April 2020, pukul 21.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut),” tulis situs tersebut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal kea rah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dengan durasi 2248 detik,” tulisnya.
Letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak.
PVMBG merekomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak diberbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
(*)