SOLO – INFODESANEWS, Saat ini pemerintah sedang gencar meningkatkan pengawasan serta penanggulangan terhadap segala rongrongan yang akan menghancurkan kedaulatan dan keutuhan negara banyak hal yang selama ini ditengarahi oleh pemerintah Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan itu pemerintah sedang menggalakkan program kerja yang berkorelasi dengan pembentukan mental karakter anak bangsa.
Sarasehan dan dialog interaktif bagi guru, kepala sekolah, rohis MAN SMA SMK se Eks Karesidenan Surakarta yang dibuka secara resmi oleh gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo itu mendapat tanggapan positif dari kalangan dunia pendidikan khususnya. Gubernur meminta beberapa anak untuk maju kedepan dan ditanya soal hak dan kewajiban siswa dalam mengendarahi sepeda motor. Anak sekolah naik motor tidak bawa SIM dan helm itu benar atau tidak. Banysk hal yang harus dibenahi di dunia pendidikan agar kualitas kita meningkat. Satu hal yang wajib dan harus dijaga dalam tatanan orang jawa bahwa anak harus hormat dan patuh psda guru dan orang tua. Perlu digaris bawahi jika ada murid berani dengan gurunya maka dipastikan anak itu tidak akan jadi orang besar. Belum lama ini majalah Didik juga pernah wawancara dengan Ustad Toyibun mantan Kepala SMAN 4 Surakarta bahwa anak yang patuh pada guru dan orangtua pasti akan jadi orang hebat, katanya..
Banyak hal yang dihadapi guru dan orangtua terkait dengan permasalahan kenakalan remaja. Bolos sekolah, merokok, berkata kotor, kebut kebutan dll adalah suatu masalah yang utama dan harus mendapatkan penanganan serius dari guru. Pokoknya tugas guru tidak hanya urusan skil tetapi juga kharakter. Karena itu dalam seleksi guru kedepan harus mencari guru yang baik dan berkharakter tinggi. Dr. Harbono, S.Kar, M.Sn guru seni pedalangan SMKN 8 Surakarta angkat jempol dengan acara ini, karena memiliki arti dan makna yang luas. Sedangkan satu hal yang penting dan harus diterapkan adalah pendidikan kharakter yang sifatnya khusus tidak diselibkan di beberapa mata pelajaran.
Senada dengan hal itu Kepala SMK 1 Kosgoro Sragen Danang Prijatmiko, SE, S.Kom, M.Pd juga mengaku salud dan bangga atas acara Sarasehan dan dialog Penguatan NKRI yang dikhususkan bagi guru, dan kepala sekolah. Demikian pula dengan Agustin Prabarini, S.Pd, M.Sn guru musik SMKN 8 Surakarta dengan terselenggaranya acara ini, Sekolah kami tidak dipandang sebelah mata. Kedepan dialog seperti ini, khususnya soal kharakter, dan pemantapan NKRI harus jadi Harga Mati bagi anak anak bagsa yang sekarang sedang menimba ilmu dibangku sekolah. Saya setuju kalau soal moral dan sikap, serta rasa nasionalisme ditingkatkan bahkan sebagai syarat mutlak bagi calon guru dan SDM apapun kantornya, ungkapnya. (Ries/Her).