LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS — Melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Perempuan (PP-PA) sudah Tiga kali Kabupaten Lampung Selatan, meraih prestasi sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
Terhitung sejak tahun 2015, 2018 dan 2019, Lampung Selatan, meraih prestasi tingkat Pratama sebagai Kabupaten Layak Anak, Dinas PP-PA Kabupaten Lampung Selatan sangat bermimpi untuk meraih tingkat Madya dan Utama dari tingkat sebelumnya.
Kepala Dinas PP-PA Lampung Selatan, Anasrullah, mengatakan sebenarnya kita mampu meraih itu asalkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada mendukung program KLA.
“Namun, untuk mewujudkan hal tersebut , Dinas PP-PA Lampung Selatan, mengaku kesulitan.” kata dia.
Menurut Anasrullah dari 26 OPD yang turut terlibat dalam program KLA, baru separuhnya yang serius mendukung untuk menyukseskan program tersebut.
“Sejauh ini kita kesulitan untuk koordinasi karena mainsetnya masih beda-beda,” ujar Anas saat menggelar diskusi bersama sejumlah awak media di Aula kantor PP-PA setempat. Jum,at (24/1/2020)
Dikatakan setelah ada payung hukum yakni Perbup KLA, selanjutnya adalah menyamakan persepsi untuk menyukseskannya, “Nah inilah tantangannya, yang selama ini mereka belum paham,” imbuhnya.
Sementara itu Fasilitator KLA Provinsi Lampung, Toby Fisher mengatakan mengatakan Hampir disemua kabupaten di Lampung ini masalahnya sama yaitu sulitnya untuk koordinasi akibat mainset dan kurang faham soal KLA, “Masih belum singkron dan kurang pemahaman.” kata Toni.
Dijelaskan sebagai indikatornya ada 9 poin. Yaitu tersedianya regulasi Perda KLA, persentase anggaran yang dialokasikan untuk mendukung percepatan KLA, SDM yang terlatih tentang konvensi hak anak, melibatkan forum anak, kemitraan antar OPD, keterlibatan lembaga masyarakat, kemitraan dalam dunia usaha, kemitraan dengan media dan inovasi dalam KLA.
“Tentunya hal tersebut itu perlu adanya dorongan dan komitmen dari Kepala Daerah. Jika Kepala daerah atau Bupati langsung yang push program disetiap OPD untuk dapat mendukung percepatan KLA, maka di pastikan predikat Utama bisa kita raih,” paparnya. Toni.
Anasrullah menambahkan untuk itu, PP-PA juga akan menyebar stiker, pamplet maupun spanduk imbauan yang juga berisi hukuman bagi pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan. Maka kami mengajak media massa untuk ikut serta dalam menyebarkan informasi terkait kekerasan terhadap anak dan perempuan lebih santun, dengan tidak mencantumkan nama, alamat dan sekolah sang anak.
“Karena media memiliki peran penting untuk ikut mengkampanyekan hal tersebut, sebab media merupakan salah satu corong untuk dapat menyampaikan mimpi kami kesemua pihak, tanpa adanya bantuan dan kerja sama dengan rekan-rekan apalah kami.” Pungkas Anas sapaan akrabnya. (Sg)