Bupati Blora, Djoko Nugroho Hadiri Konferensi XXII PGRI Kab.Blora, Sampaikan Empat Arahan

NASIONAL4 Dilihat
banner 728x90

BLORA, INFODESANEWS – Bupati Blora, Djoko Nugroho pada hari Sabtu (18/1/2020), menghadiri Konferensi XXII PGRI Kabupaten Blora di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kelurahan Kauman. Dalam acara yang dihadiri ratusan guru itu, Bupati menyampaikan empat arahan penting yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh para guru.

Keempat poin tersebut diantaranya, pertama menggunakan cara-cara baru dalam proses belajar-mengajar; kedua memahami latar belakang sejarah bangsa; ketiga saat ini Pemerintah sedang mencari formula yang tepat untuk sistem pendidikan Indonesia; dan keempat menyampaikan bahwa para guru adalah pendidik, bukan politikus.

Saat membuka acara Konferensi PGRI tersebut, Bupati merasa perlu menyampaikan keempat hal tersebut karena dirinya menginginkan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Blora. Karena menurutnya, konferensi ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengevaluasi, memperbaiki dan membangun PGRI, organisasinya guru-guru se Indonesia.

“Saat ini eranya sudah berubah. Mayoritas dari kita lahir di era orde baru, sedangkan anak-anak didik kita lahir di era milenial. Maka dari itu, kita perlu menggunakan cara baru agar ilmu pengetahuan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh anak-anak,” tegasnya.

BACA SELENGKAPNYA :  Sambut Bulan Suci Ramadhan, Yonif 611/Awang Long Laksanakan Karya Bhakti

“Yang ke dua adalah kita semua harus memahami bahwa latar belakang sejarah bangsa kita berbeda dengan bangsa lain. Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Selama itu pula kita dibodohi. Itulah sebabnya diperlukan waktu yang panjang untuk merubah pola pikir kita,” lanjut mantan Dandim Rembang ini.

Bupati Djoko Nugroho juga mengingatkan kepada jajaran pengajar untuk tidak melibatkan diri dalam politik praktis.

“Berikutnya. Saat ini Pemerintah sedang mencari formula yang tepat untuk sistem Pendidikan Indonesia. Dan yang terakhir adalah, panjenengan semua ini adalah guru, tenaga pendidik. Bukan politikus!” tegasnya.

Bupati menekankan empat poin tersebut untuk dapat menghasilkan generasi penerus yang berkualitas, mengingat dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia memiliki bonus demografi yang luar biasa, dan kesempatan itu tidak boleh dilewatkan begitu saja.

BACA SELENGKAPNYA :  Pemerintah daerah dan TNI/Polri Kebut Penanggulangan Covid-19

“Tugas para guru sungguh sangat berat, karena cerah tidaknya masa depan bangsa ini sangat tergantung dari panjenengan semua,” pungkasnya.

Dengan tema “Menjadi Organisasi Profesi yang Kuat dan Bermartabat untuk Menuju Indonesia maju”, konferensi ini dihadiri oleh 90 Pengurus dan 256 Pengurus Ranting. Sebagaimana dikatakan oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. Muhdi, S.H., M.Hum. bahwa ini merupakan sarana evaluasi terhadap kinerja 5 tahun terakhir sekaligus merancang program 5 tahun ke depan, termasuk memilih pengurus-pengurus baru.

“Mari bersama-sama membangun pendidikan di Kabupaten Blora, menciptakan generasi penerus yang berkualitas dunia,” ujar Muhdi.

Konferensi ini juga dihadiri oleh Sekretaris PGRI Provinsi Jawa Tengah dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora. (Tim Liputan Protokol & Komunikasi Pimpinan, Setda Blora)

banner 728x90