BLORA, INFODESANEWS – Pemerintah Kabupaten Blora pada hari Senin (/12/2019) melaksanakan Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2019. Peringatan dilakukan dengan kegiatan upacara yang dipimpin langsung oleh Bupati Djoko Nugroho di halaman Kantor Setda Blora.
Upacara diikuti oleh jajaran Forkopimda, Sekda, para Kepala OPD, Camat, kalangan ASN se Kabupaten Blora, serta unsur TNI-Polri. Sebagai inspektur upacara, Bupati Djoko Nugroho mengucapkan selamat Hakordia 2019 yang selalu diperingati pada tanggal 9 Desember di setiap tahunnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Djoko Nugroho membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP, yang menyatakan bahwa di Jawa Tengah sejak 2013 telah mencanangkan gerakan Mboten Korupsi Mboten Ngapusi. Bukan hanya di lingkungan Pemerintahan Provinsi, tapi juga seluruh pelosok Jawa Tengah.
“Di kalangan pemerintahan, mental pejabat lama kita dobrak, sistem jadul kita rombak. Pungli kita sikat dengan teknologi, setoran kepada atasan kita berantas dengan lelang jabatan, manipulasi anggaran kita semprot dengan digitalisasi, mafia-mafia proyek kita hantam dengan keterbukaan,” ucap Bupati Djoko Nugroho membacakan sambutan Gubernur.
Pertanyaannya, apakah gerakan itu sudah cukup efektif untuk menghilangkan laku koruptif? Ternyata menurutnya “masih jauh panggang dari api”.
“Masih jauh dari harapan. Tapi sesakit dan selelah apapun harus terus kita lakukan. Nasi belum jadi bubur, kayu belum jadi arang. Kita akan terus perkuat upaya pemberantasan korupsi. Tahun depan kita akan jor-joran untuk pembangunan sumber daya manusia, menata manusia-manusia Jawa Tengah yang semakin bermartabat.,” sambungnya.
“Segala cara kita lakukan. Pemerintah Kabupaten/ Kota kita ajak, Bupati/ Walikota kita kirim ke KPK untuk membangun integritas. Digitalisasi sistem kita persilakan untuk ditiru. Kita juga akan perbesar peran mahasiswa dan pelajar dalam gerakan ini. Kita lahirkan agen-agen antikorupsi di kalangan mereka. Pendidikan antikorupsi kita terapkan di 634 SMA/SMK/SLB di Jawa Tengah. Ini adalah laku membangun ulang pondasi moral dan mental, maka keberanian harus kita pegang,” tegas Gubernur dalam sambutan yang disampaikan Bupati.
Untuk itu, Gubernur mengajak seluruh masyarakat bersiap melompat lebih jauh. Tempa raga dan sukma, siapkan mental untuk turut andil menyempurnakan bangunan antikorupsi.
“Jika Indonesia saat ini berada di peringkat 89 indeks persepsi korupsi, di tangan kalian-kalian kelak peringkatnya harus melesat naik,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho sendiri, mengajak seluruh elemen ASN di lingkungan Pemkab Blora untuk mendukung upaya Gubernur Jawa Tengah dalam memerangi korupsi. ASN diminta Bupati agar bisa menjadi agen perubahan, atau pelopor anti korupsi. Salah satu contoh kecilnya dengan menolak politik uang pada gelaran Pilkada 2020 yang akan datang.
Usai upacara dilanjutkan dengan pemasangan pin gerakan anti korupsi oleh Bupati kepada perwakilan Kepala OPD yang diikuti seluruh tamu undangan. (Tim Liputan Humas Protokol Setda Blora).