Kasat Binmas Ajak Sopir Angkot Perangi Radikalisme dan Terorisme, Pasang Sticker di Mobil

INFODESA110 Dilihat

LUWU UTARA(SULSEL), INFODESANEWS – Kasat Binmas bersama staf sat Binmas, personil memberikan penyuluhan kepada sopir angkot dan penumpang dalam kegiatan Ops Binawaspada Lipu 2019 Polres Luwu Utara(Lutra),di terminal pasar Sabbang, Minggu(24/11).

Melawan dan memerangi paham radikalisme dan anti Pancasila, bukan hanya tugas polisi dan pemerintah saja, tapi tugas semua masyarakat baik itu sopir angkot, petani, pedagang dan pemuda-pemudi juga.

Peran serta sopir angkot, pemuda dan pelajar, masyarakat juga sangat dibutuhkan, karena para masyarakat, generasi muda, petani, pedagang, kita semua ini merupakan aset bangsa yang memerlukan perhatian khusus pemerintah. Kehadiran kami bersama staf Binmas Polres Lutra untuk menyampaikan dan mengajak warga, sopir untuk bersama menolak dan memerangi paham radikalisme, terorisme dan anti Pancasila bahwa NKRI itu harga mati.

” Hal itu disampaikan Kasat Binmas Polres Luwu Utara, AKP Wake Andi Maming kepada para sopir angkot dan warga saat memberikan penyuluhan dengan intinya antisipasi paham radikalisme dan anti Pancasila di hadapan penumpanh, sopir dan warga yang datang dipasar rakyat Sabbang.

“Melalui kegiatan penyuluhan ini yang ke enam hari, Sat Binmas Polres Luwu Utara mengajak dan memerangi memerangi paham radikalisme dan anti Pancasila dalam rangka membangun kesatuan dan persatuan di masyarakat Sabbang, terkhusus di Bumi Lamaranginang julukan Kabupaten Luwu Utara, maka sasaran kegiatan kali ini diarahkan kepada para sopir angkot, penumpang, pemuda-pemudi yang datang berbelanja di pasar rakyat Sabbang,” tutur AKP Wake Andi Maming.

Sementara itu tokoh pemuda Sabbang Bagoe menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dilaksanakan Sat Binmas Polres Luwu Utara yang sudah keliling enam hari untuk memberikan penyuluhan di sekolah, di Kantor Desa, dimasyarakat untuk menangkal dan memeranginpaham radikalisme, terorisme dan anti Pancasila.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini para pemuda-pemudi, para tokoh-tokoh, masyarakat, petani, pedagang dsn sopir dapat mengetahui akan bahayanya paham atau organisasi radikalisme yang dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara serta melalui kegiatan ini tentunya akan menambah wawasan dan pemahaman para pemuda/i, warga akan makna yang terkandung dalam Pancasila sehingga terciptanya generasi muda dan masyarakat yang cinta tanah air dan bangga dengan NKRI,” tutur Bagoe.

“Dirinya juga berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di setiap sekolah, kantor-kantor desa serta di rumah-rumah ibadah,” saran Bagoe.(yustus)