SOLO, INFODESANEWS – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan kecanduan bermain game sebagai salah satu gangguan mental. Banyaknya peminat game online di kalangan pemuda hingga anak-anak. Pemicu utama game online yang menyebabkan anak mengalami gangguan jiwa karena keseringan memainkan game di gadget di atas 8 jam perhari.
Psikiater RSJD Amino Gondohutomo, Hesti Anggriani, mengungkapkan anak-anak yang menjalani terapi gangguan jiwa rata-rata berusia sembilang tahun. “Dua pasien baru-baru murni adiksi atau kecanduan game, satunya lagi didiagnosis gangguan jiwa karena main game terus,” terang Hesti, belum lama ini.
Bahayanya kecanduan game online bisa dideteksi, seperti mulai merasa malas bersekolah, emosional berlebihan, mudah marah/tersinggung, dan menganggap game adalah aktivitas seharinya.
Kasus ini pernah terjadi di Solo, tepatnya RSJD Dr Arif Zainudin Kota Surakarta. Di sini rata-rata pasien anak kecanduan game online yang menjalani pengobatan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga SMA kelas X.
“Akhir-akhir ini ada peningkatan (pasien anak kecanduan game online). Ada yang tidak mau sekolah, tidak mau makan. Pada akhirnya disebabkan karena game itu,” jelas Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD.
Kecanduan game pada dasarnya bisa dikontrol dengan pola asuh yang baik dari orang tua. Peran orang tua sangat dibutuhkan sebagai lingkungan terdekat dengan anak.
Orang tua perlu mengontrol anak-anak bermain gadget agar tidak berlebihan atau waktu keseharian mereka habis digunakan menatap layar ponsel. Kebebasan anak menggunakan gadget untuk bermian online tanpa batasan membuat anak dengan leluasa bermain tanpa mengenal batasan. Melarang anak-anak bermain game bukan solusi yang baik karena game bisa jadi hiburan bagi anak-anak, namun sebagai orang tua harusnya mengawasi dan memberikan batasan terhadap anak-anak yang sering bermain game online.
Pola asuh yang baik agar anak-anak tidak kecanduan game:
1. Bermain diluar
Sesibuk apapun mengajak anak-anak bermain diluar rumah tanpa gadget sesekali dapat mencegah anak-anak keseringan bermain gameonline sehingga kecanduan game dapat terhindarkan.
2. Memberikan batasan waktu
Boleh membiarkan anak-anak bermain game, asalkan ada batasan waktu yang kita berikan tidak melebihi diatas 8 jam perhari. Misalnya dijam-jam tertentu kita melihat anak-anak apakah sudah mengerjakan tugas sekolah, atau tengah malam anak-anak sudah tertidur lelap.
3. Hindari meletakkan gawai didalam kamar tidur anak
Bagi anak-anak yang masih dibawah umur hindari meletakkan gawai tau konsol game dikamar tidur sikecil, akan lebih baik diletakkan di ruangan yang dapat dipantau oleh orang dewasa.
4. Gunakan fitur parental control
Setiap game ada fitur parental control yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan game. Dengan fitur ini kita dapat mengatur waktu anak-anak bermain game. Bila anak bermain game di komputer, memasang software untuk membatasi akses, termasuk mengatur waktu, anak bermain game atau menjelajah internet.
5. Lingkungan sekitar
Sebagai orangtua mengontrol lingkungan pergaulan anak-anak sangatlah penting karena lingkungan dapat merubah perilaku serta pergaulan anak-anak.
6. Tontonan anak-anak
Tontonan anak-anak juga dapat merubah pandangan dan perilaku anak, dimana anak-anak dengan mudah menirukan apa yang mereka lihat, dan membentuk emosial anak.
Dilansir dari Organisasi Nirlaba yang berbasis di London mengungkapkan bahwa mendorong orangtua untuk bergabung dengan anak-anak mereka. Mereka juga mengeluarkan panduan online yang mencakup saran gameonline apa yang cocok untuk dimainkan oleh seluruh keluarga. (hr/red)