KUDUS, INFODESANEWS – Capaian pendapatan daerah dari hasil retribusi parkir wisata religi menara kudus taman terminal bakalan krapyak tahun 2019 sebesar 774 juta dirasa sulit terpenuhi.
Pasalnya, target pendapatan yang diberikan oleh BPKAD Kudus (badan pengelolaan keuangan dan aset daerah) terhadap DISHUB Kudus tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah kunjungan wisatawan, serta kecilnya retribusi sesuai Perda no. 2 tahun 2018 tentang retribusi tempat khusus parkir hanya 10 ribu rupiah.
guna pemenuhan teget tersebut, setiap hari wajib ada sekitar dua ratus bus yang masuk. namun realitasnya, di saat ramai kunjungan peziarah bulan sura, maulud, ruwah, dan dulkaijjah pun (red kalender jawa) tak mampu menembus angka dua ratus. hal tersebut diungkapkan ROSSI selaku kordinator terminal taman wisata menara Kudus Bakalan Krapyak, selasa 12/11/19.
“Kunjungan terbanyak selama ini di bulan ramai peziarah hanya mencapai seratus dua puluh hingga seratus tiga puluh bus, untuk hari biasa rata-rata empat puluh sampai enam puluh bus per hari, dan sekitar delapan puluh hingga sembilan puluh bus perhari di hari libur sabtu dan minggu, sedangkan di bulan puasa nol kunjungan” tutur Rossi.
Rossi pun berharap kepada pemangku kebijakan di PEMKAB Kudus kedepan guna memikirkan kenaikan retribusi agar mampu menunjang target pendapatan daerah. Selain itu , tranportasi penghubung ke menara kudus untuk ditata ulang agar tidak menimbulkan kesemrawautan di jalan raya.***Rz