PT Woongsol Berhenti Oprasional Sesuai Kesepakatan Dan Tuntutan Warga

INFODESA2 Dilihat
banner 728x90

LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS — Setelah dilakukan mediasi oleh kedua belah pihak akhirnya pihak perusahaan PT Woongsol yang bergerak di bidang pengelolaan sabut kelapa siap memenuhi apa yang menjadi tuntutan warga saat menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang PT Woongsol. Senin (11/11/2019)

Dalam mediasinya antara warga dan pihak perusahaan PT Woongsol yang berada di wilayah Dusun Katibung Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, sepakat untuk tidak beroprasi selama apa yang menjadi keluhan warga setempat di nyatakan aman dari Limbah debu dampak beroprasinya perusahaan tersebut.

Berikut Surat Pernyataan yang disepakati dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

BACA SELENGKAPNYA :  Camat Candipuro Achmad Sholatan Lantik Beny Erawanto Sebagai PJ Kades Rawa Selapan

Sebelumnya diberitakan ratusan warga Dusun Katibung Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, menggelar aksi unjuk rasa menuntut PT Woongsol yang bergerak di bidang pengelolaan sabut kelapa agar menghentikan Oprasional.

Hal tersebut dilakukan akibat dampak limbah berupa debu yang disebabkan Oprasional dari perusahaan PT Woongsol yang menimbulkan pencemaran lingkungan dalam hal ini penapasan.

Dalam aksi unjuk rasanya warga minta PT, Woongsol untuk menghentikan Kegiatan Oprasi sementara, sebelum memenuhi tuntutan warga.

Diketahui dalam aksi unjuk rasa tersebut dapat pengawalan ketat dari Jajaran Polres Lampung Selatan. di pintu masuk.

BACA SELENGKAPNYA :  FKJB Jateng Bersatu Tolak Aksi Terorisme

Sebelumnya diberitakan Limbah berupa debu yang diakibatkan dari industeri perusahaan milik warga Negara Korea Selatan, yang bergerak pengelolaan sabut kelapa itu sangat mengganggu kesehatan dan pernapasan warga sekitar hingga kepermukin.

Dalam kesehariannya agar tidak terserang limbah industri sabut kelapa, masyarakat setempat harus menggunakan masker, penutup kepala dan kaca mata.
“Kalau rumah harus ditutup semua lubang angin itupun debu tetap bisa masuk melalui celah-celah.” kata Buyung (49) salah seorang tokoh masyarakat setempat pada Infodesanews.com. Kamis (7/11/2019)

(Sg)

banner 728x90