Pengelolaan Koperasi yang Berkualitas dan Profesional, Dinas P2KUKM Buka Lokakarya Potensi Manajemen MAKSI

NASIONAL117 Dilihat

LUWU UTARA(SULSEL), INFODESANEWS – Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia(MAKSI) bekerjasama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit(BPDPKS) dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah(UMKM) berbasis Kelapa Sawit.

Dengan melalui Lokakarya Sistem Pengendalian Intern bagi pengurus koperasi. Hal ini dilakukan guna mendorong pengelolaan koperasi secara lebih baik dan profesional sehingga mampu berdaya saing, bertempat di Aula Hotel Remaja Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara(Lutra), Sulawesi-Selatan(Sulsel), Kamis(17/10).

H. Muhammad Kasrum Patawari, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Menengah(P2KUKM) Luwu Utara, membuka kegiatan tersebut, dan dihadiri pengurus koperasi berbasis Kelapa Sawit dari Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur sebagai peserta.

Dalam lokarya tersebut Kadis P2KUKM berharap supaya kedepannya pengelolahan Koperasi bisa semakin baik, karena selama ini banyak Koperasi yang baru aktif, setelah diberi bantuan suntikan dana, lalu vakum kembali.

“Saya harapkan yang diundang sekarang ini dari Luwu Timur dan Luwu Utara, betul-betul memanfaatkan kesempatan atau peluang ini, supaya kedepannya bisa tercapai apa yang kita harapkan semua,” ucap H.Muh Kasrum Patawari, seraya menambahkan bahwa koperasi harus dikelola dengan sangat baik dan profesional. Untuk itu perlu didukung dengan SDM pengawas internal yang handal guna terwujudnya pelaksanaan good cooperative governance.

“Dalam pengelolaan koperasi yang sehat, harus ada peraturan, kebijakan yang reasonable dan implemented, didukung dengan penerapan SPI yang baik oleh SDM yang handal,” tuturnya lagi.

Ditambahkannya, koperasi sebagai badan usaha harus dikelola dengan baik seperti layaknya badan usaha lain. Selain itu, pengelolaan koperasi yang profesional membutuhkan sistem pertanggungjawaban dan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.

“Pengelolaan Koperasi yang profesional dan didukung sistem pengawasan yang handal dapat menjamin terpenuhinya pelayanan kepada anggota dan masyarakat yang memuaskan,” tegasnya.

Sementara staf ahli Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia(MAKSI), Dr Ir Hariyadi MS mengatakan, tujuan utama lokakarya ini untuk mengoptimalkan potensi sawit melalui koperasi serta peserta diberikan pemahaman terkait dengan manajemen organisasi.

” Dengan sistem prosedur Koperasi, akuntansi dasar dan manajemen keuangan, rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi. Dan sistem kepemimpinan dan komunikatif fektif serta membangun jejaring atau networking serta diajar memaksimalkan potensi produk hilir sawit(produk turunan),” jelas Hariyadi.

Lokakarya ini juga kami memberikan keterampilan dari pembuatan kerajinan berbasis sawit seperti, pembuatan gula merah(nira) dari batang sawit hasil replating. Juga pemvuatan arang dari cangkrang kelapa sawit, pembuatan pakan ternak dari sawit, pembuajtan pupuk kompos dari janjang kosong, pembuatan tepung batang sawit, pembuatan sabun dan detergen.

“Penunjang produksi sawit lainnya untuk usaha alternatif lainnya juga kita sampaikan, seperti penyedia atau penangkar bibit sawit yang berkualitas, penyedia saprodi tani seperti pupuk, pestisida dan peralatannya,” pungkas Hariyadi.(yustus)