LUWU UTARA(SULSEL), INFODESANEWS – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah(Setda), melakukan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik(KIPP) di Warkop Indah Kantor Bupati, Minggu(6/10).
Kegiatan kompetisi ini ada 27 inovasi melalui tahap seleksi aplikasi Siwanda, dengan tahap pemaparan proposal oleh tiap inovator yang dilaksanakan dua hari.
Dimana para inovator memberikan presentasi dihadapan tim penilai, yang terdiri dari Kaban Litbang, Kadis Kominfo, Sekretaris Bappeda, Kabag Organisasi, Camat Sukamaju Selatan dan Kepada bidang Inovasi.
Kabag Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Lutra Muhammad Hadi mengatakan, Kompetisi inovasi ini dimaksud untuk menilai inovasi dengan pemaparan dan presentasi dari 27 Inovasi yang dikompetisikan dan inspirasi kepada seluruh OPD maupun unit pelayanan, agar menciptakan satu inovasi satu SKPD.
“Dari 27 inovasi ini masing-masing yang dihasilkan setiap OPD, di ajang kompetisi inovasi pelayanan publik atau Siwanda yang digagas Kementerian PAN RB setiap tahunnya,” jelasnya.
Hasilnya diketahui, ada 7 inovasi yang masuk Top KIPP tingkat Kabupaten yakni, Kesraku dari Dinas Pendidikan, Penjaga Jumpa Berlian dari Kecamatan Sukamaju Selatan, Kamoung Donor Darah Penyelamat Jiwa dari Dinas Kesehatan, Guruku Hebat denfan Smart MGMP dari Dinas Pendidikan, Melawan Lupa dari Kecamatan Sukamaju Selatan, Pasar Tani Jumpa Lagi dari Dinas Ketahanan Pangan(DKP), dan Gelisha dari Dinas Kominfo.
” Berdasarkan ketentuan pasal 5 Perbup nomor 61 tahun 2018 tentang Warkop Indah, maka kita telah melaksanakan KIPP tingkat Kabupaten tahun 2019 dengan melibatkan perangkat daerah, Kecamatan dan BUMD,” jelas Muh Hadi.
Di sisi lain, kompetisi inovasi ini juga bisa dijadikan ajang bertukar informasi dan pemikiran untuk merumuskan suatu formula yang tepat, tentang bagaimana memberikan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakat.
Sementara Kadis Kominfo Arief Palallo menjelaskan, sudah banyak contoh daerah di Indonesia yang menempatkan pelayanan publiknya berbasis online dan dimulai dari lini terdepan yakni Desa.
“Hal seperti ini bisa kita wujudkan jika semua elemen yang ada di pemerintahan mendukung. Itu artinya mindset atau cara berpikir kita harus berubah dari cara-cara lama. Daerah tidak akan berubah kalau aparatur pemerintahnya tidak berubah. Itulah kenapa saya tekankan pentingnya perubahan Mindset,” harapnya.
Jika melihat perkembangan teknologi informasi saat ini, menurutnya materi dan teknologi sudah tersedia. Tinggal bagaimana diramu menjadi satu formula yang penting untuk mencapai pelayanan publik yang berkualitas.
Hal ini sejalan disampaikan Kadis Ketahanan Pangan Alauddin Sukri bahwa, dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 30 tahun 2014, tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, yang mengamanatkan untuk melaksanakan gerakan One Agency, One Innovation, yaitu gerakan untuk menciptakan minimal satu inovasi pelayanan publik setiap tahunnya,” tukasnya.
Panitia Seleksi dan tim penilai menetapkan juga 3 inovasi kategori partisipatif yakni, Smart BUMDes dari Dinas Pemerintah Masyarakat Desa(PMD), Sipena dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD), dan GIS for E Control dari Dinas Lingkungan Hidup.
Sekadar diketahui, besok, Senin(7/10) para inovator akan menerima penghargaan dari Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.(yustus)