Grand Opening Pentas Seni Budaya dan Pasar Rakyat di Kota Madiun

INFODESA2 Dilihat
banner 728x90

MADIUN, INFODESANEWS – Dengan ditandai memukul kentongan, malam ini Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki, S.E., M.Si. secara resmi membuka Pentas Seni Budaya dan Pasar Rakyat yang diselenggarakan di Asrama Bosbow, Jl. Diponegoro Kota Madiun,  Jawa Timur, Rabu (14/8/19).

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ke-74 RI itu, juga dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Madiun, Wakil Walikota Madiun, Dandim dan Dansatdisjan jajaran Korem 081/DSJ.

Dalam sambutannya, Danrem mengajak seluruh lapisan masyarakat dan khususnya para pemimpin di Kota Madiun untuk kembali mencintai dan melestarikan seni budaya dan nilai-nilai tradisional untuk dapatnya diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BACA SELENGKAPNYA :  Kodim 0719/Jepara Gelar Upacara Bendera dan Korp Rapot Kenaikan Pangkat

Karena menurutnya, seni budaya tidak untuk diperebutkan, dipertentangkan, bahkan semata-mata dikomersilkan.

“Untuk itulah, melalui kegiatan ini, saya ingin membawa pesan moral dengan motto yaitu Its Time To Create Cultural Arts Guided By Traditional Values (saatnya berkreasi seni budaya dengan mempedomani nilai tradisional),” terangnya.

Danrem berharap, Pentas Seni Budaya dan Pasar Rakyat itu akan mampu melibatkan dan memotivasi berbagai pelaku seni dan budaya yang peduli terhadap Kota Madiun.

Ia mengungkapkan, Grand Opening Pasar Rakyat akan dibuka mulai tanggal 14 s.d. 20 Agustus 2019. Selain itu nanti juga akan diresmikan Army Galeri Batik Mataraman pada tanggal 20 Agustus 2019 oleh Ibu Pangdam V/Brawijaya.

BACA SELENGKAPNYA :  Presiden Joko Widodo Tandatangani Perpu Penundaan Pilkada 2020

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa didirikannya Army Galeri Batik Mataraman bukan tanpa alasan. Karena hal itu untuk lebih menarik para wisatawan terhadap sejarah peninggalan Belanda dan kerajinan batik yang merupakan peninggalan nenek moyang bangsa kita yang ada di wilayah jajaran Korem 081/DSJ, mulai dari Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Nganjuk.

“Dengan adanya itu semua, diharapkan ke depan nilai-nilai budaya bangsa kita jangan sampai luntur, walaupun diterpa perubahan zaman. Karena batik merupakan warisan budaya bangsa yang tidak boleh dilupakan dan perlu dilestarikan dengan baik,” pungkasnya.***arw.

banner 728x90