SAMARINDA, INFODESANEWS – Kian memudarnya olahraga panahan sumpit di masyarakat menjadi perhatian tersendiri bagi Kodim 0912 Kutai Barat. Untuk melestarikan kembali budaya asli Kalimantan ini, Selasa (13/8/2019) dalam rangka peringatan HUT RI ke 74.
Lomba ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal. Karena olahraga panahan sumpit ini sudah cukup lama tidak diselenggarakan lagi, khususnya di Kutai Barat ini sendiri. Makanya, panahan sumpit ini perlu dibudayakan lagi kedepannya,” kata Dandim 0912/Kutai Barat Letkol Inf Anang Sofyan Effendy.
Selain bermanfaat untuk menjaga kearifan lokal budaya, lanjutnya, kegiatan panahan sumpit tersebut juga bisa menjadi wahana wisata bagi para turis mancanegara maupun lokal. Pasalnya, panahan sumpit dibeberapa negara lainnya mulai menjadi sarana olahraga. Makanya, pemerintah dan masyarakat harus mulai menjaga warisan lokal tersebut.
Panahan sumpit yang merupakan waris lokal dan asli Indonesia dalam hal ini masyarakat Kalimantan, sudah harus melestarikan itu. Sebab, jangan sampai nantinya kebudayaan itu diklaim sebagai budaya negara lain.
Olahraga panahan sumpit dapat menjadi pelajaran juga bagi generasi muda sekarang ini. Sebab, hampir semua generasi muda sekarang ini jarang yang mengetahui seperti itu olahraga panahan sumpit ini. Misalnya saja, bagaimana cara menggunakan, memegang dan memanah yang baik masih yang tidak mengetahuinya.
“Terus terang, olahraga panahan sumpit ini bahkan sudah dipakai oleh pasukan-pasukan khusus di dunia kemiliteran. Misalnya saja, digunakan oleh Koppasus, Kostrad dan Taipur. Diketiga pasukan itu, kami diajarin untuk menggunakan itu. Bahkan, pelatih dari orang dayak didatangkan khusus untuk melatih pemanfaatan senjata tersebut,” ungkapnya.
Jika sebelumnya alat menyumpit itu terbuat dari kayu ulin, kata Dandim, sekarang alatnya sudah banyak dilakukan modifikasi sehingga menjadi ringan dan mudah digunakan. Amunisinya pun telah banyak dimodifikasi sehingga jarak tembaknya juga menjadi cukup jauh.
“Kalau didunia militer, alat itu sudah banyak dilakukan modifikasi. Karena senjata tersebut senjata senyap, modifikasi yang telah dilakukan pun tidak sampai menimbulkan suara. Sehingga mudah melumpuhkan musuh. Itu penggunaannya di dunia militer, nah di masyarakat ini yang perlu diberdayakan lagi sebagai sebuah olahraga,” tuturnya.
Penulis Murdie