MUI dan Kesbangpol Blora Apresiasi Tindakan TNI-Polri Dalam Pengamanan Demo 22 Mei

INFODESA57 Dilihat

BLORA- INFODESANEWS – Sejak tanggal 21 Mei hingga 22 Mei 2019 seluruh wilayah Indonesia khususnya Ibukota Jakarta masuk dalam fase siaga satu. Status ini sendiri dikeluarkan langsung oleh pihak Kepolisian, menanggapi semakin naiknya tensi politik seusai penetapan hasil pemenang dalam Pemilihan Presiden/Wakil Presiden 2019 oleh KPU Nasional.

Menyikapi kondisi pasca terjadinya kerusuhan, salah seorang tokoh agama Katolik Gereja St. Pius Blora Rommo Eko mengecam dan mengutuk keras aksi 22 Mei yang berakhir ricuh, hingga berujung merusak fasilitas umum, mengganggu ketertiban dan menelan korban jiwa. Menurutnya tidak seharusnya masyarakat Indonesia dikorbankan demi kepentingan politik sesaat.

Rommo Eko menjelaskan, bahwa semua agama tidak pernah mengajarkan tindakan kekerasan yang mampu memecah belah kerukunan, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. Ia mengimbau seluruh masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi bohong yang memprovokasi pada perpecahan.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Dinas Pertanian Verifikasi Lahan Kakao di Luwu Timur

“Kami sangat prihatin dan menaruh duka atas tindakan anarkis yang terjadi pada saat aksi 22 Mei kemarin. Itu benar-benar tidak mencerminkan sikap warga negara Indonesia yang dikenal Ramah dan santun juga kedewasaan dalam berpolitik. Apalagi dalam menjaga keutuhan dan persatuan warga bangsa,” kata Rommo Eko, Minggu (26/5) siang.

Tak hanya merugikan bagi pemerintah, masyarakat umum pun terkena imbasnya. Akibat dari kejadian ini banyak masyarakat yang takut dan tidak bisa melakukan aktifitas sehari – harinya seperti bersekolah dan bekerja.

Hal ini dikarenakan para demonstran menggunakan jalan umum sebagai tempat melakukan unjuk rasa yang tentunya disertai dengan tindakan anarkis. Sudah banyak media yang menyebarkan tayangan para demonstran yang tak lagi kondusif mereka sampai – sampai melempari para petugas dengan kayu dan bom molotov.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Penitia Pilkades PAW Beringin Kencana Tetapkan 3 Calon Kades

Tindakan tersebut bukan lagi dinamakan unjuk rasa yang damai, malah mengakibatkan pengguna jalan maupun masyarakat merasa terganggu dan takut akan hal tersebut.

Selain itu dirinya juga mengapresiasi kinerja TNI dan Polri yang senantiasa menjaga dan menciptakan keamanan dari proses awal pemilu hingga penetapan hasil oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“Kami menyaksikan betapa TNI dan Polri mempunyai tugas berat dalam mengamankan pemilu 2019 ini, hingga dapat berlangsung dengan aman, damai, jujur, dan kondisif. Sehingga kami mendukung penuh uapaya TNI Polri dalam menciptakan situasi yang aman,” pungkas dia.***Red