BLORA, INFODESANEWS – Program Kampung KB yang dicanangkan pertama kali oleh Presiden Jokowi pada 14 Januari 2016 di Cirebon merupakan salah satu program unggulan dari BKKBN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan. BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
Upaya BKKBN itu merupakan salah satu cara mendukung pencapaian program Nawacita agenda prioritas ke-5, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut Desa Ketringan , Kecamatan Jiken , Kabupaten Blora menggelar pertemuan ” OPS. Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Tri Bina Desa Ketringan, di Balai Desa setempat. Senin (18/3/2019)
Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana ( PLKB ) Kecamatan Jiken Harni mengatakan dengan adanya kegiatan seperti ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan di Kampung Kb, serta membina dan mengevaluasi agar kegiatan program Kampung KB berjalan dengan rutin dan lancar.
“Desa Ketringan ini angka pernikahan dini pada tahun 2018 terjadi 4 kali dan di tahun 2019 terjadi 1 kali, Oleh karena itu Kampung KB terus memberikan penyuluhan dan penundaan usia dini serta mencegah dan mengurangi kenakalan-kenakalan remaja yang bisa merusak pribadi remaja masa kini.”kata dia dalam sambutannya.
Menurut Harni, Peran Pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja ( PIK R ) di Desa Ketringan dapat menjadi wadah penampung permasalahan-permasalahan yang ada atau sebagai Konselor Sebaya.” ujarnya.
Sementara itu wakil ketua PIK R Mutiara Hati Desa Ketringan Kecamatan setempat. Andy akan terus perbaiki untuk mewujudkan sinergisitas di Kampung KB.
“Selain itu peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat ( Toga Toma) dan Kelompok Kerja ( Pokja ) Kampung KB juga berpengaruh terhadap perkembangan KKB.” kata Andy.
Ia menambahkan disamping itu Kelompok Tri Bina yang pertama adalah BKB ( Bina Keluarga Balita ) yang menjadi sasaran ialah ibu-ibu yang memiliki balita untuk diberikan penyuluhan. Kedua BKR ( Bina Keluarga Remaja ) yang menjadi sasaran adalah keluarga yang memiliki remaja. Ketiga ialah BKL ( Bina Keluarga Lansia ) sasarannya yakni KK yang terdapat Lansia.
“Peran stakeholder terkait juga sangat berpengaruh agar dapat terjalin sinergi yang baik, sehingga output yang dihasilkan juga baik.
“Dengan adanya kampung KB ini diharapkan bisa menjadi pelopor dan penggerak dalam kemajuan bersama.”imbuhnya.
Di akhir acara semua peserta langsung menuju ketempat budidaya jamur tiram dari kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) yang beberapa waktu lalu telah mendapat bantuan dari Dinas Pertanian. (Andy)