SOLO, INFODESANEWS – A-ba-ba, ba-ba, ta-tsa. Suara terbata dan terputus-putus itu, terdengar lantang dalam ruang Majelis Asyrofa yang berdiri sejak 2016 di Gg. Delima VIII No. 20 Jajar RT. 07 RW. 03 Solo komitmen Galakkan Gerakan Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an di era industri 4.0.
Suara saling bersahut-sahutan itu bahkan mengalahkan ‘nyanyian’ jangkrik dan katak malam itu.
Tahsin A, B, C bapak-bapak jam 19.45-21.00, Ahad hingga jum’at ada ustaz Udin, Sirojudin, Jatmiko. Sedangkan Tahsin ibu-ibu jam 16.00-17.30 Senin, Rabu diampu oleh ustaz Sunarso serta Pengajian bersama Jum’at keempat.
”Bagi seorang muslim, Alquran bukan hanya dipajang sebagai hiasan. Tetapi Alquran harus di baca. Meskipun kita belum mampu menterjemahkannya, membaca Al-quran, memiliki banyak akan manfaatnya. Banyak dalil Alquran dan Hadis Nabi menganjurkan membaca Alquran,” ujar Jatmiko, Guru Tahsin Bapak-bapak, Ahad, (17/3/2019)
Menurut Jatmiko yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Gerakan ini penting sekali dicanangkan, guna meminimalisir seorang muslim yang tidak pandai baca-tulis Al-Qur’an, karena sebagai umat muslim sudah selayaknya setiap pribadi mampu membaca kitab suci umat islam itu, dan berprilaku sesuai tuntutan ajaran islam.
Meski sudah berusia lanjut, tapi tak terlihat rasa malu dan canggung. Mbah Slamet, salah satu peserta, mengungkapkan kesannya selama belajar.
“Aku geton, kok lage sadar gelem blajar moco Alquran. Kok ora biyen-biyen (Saya menyesal baru belajar membaca Alquran. Kok tidak dulu-dulu),” tutur Slamet berusia 76 tahun ini.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh lima peserta yang lain. ”Ketika masih ada waktu dan kesempatan, ada waktu untuk bekal mati,” ungkap Suyadi, yang juga ikut jadi peserta.
Sementara itu, Hari Purnomo Inisiator Asyrofa mengatakan Berjama’ah menuju jannah, sebaik-baik di anatara kalian orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.
“Al Hamdulillah untuk saat ini sudah ada tiga kelas untuk laki-laki, jadwal hari senin sampai ahad kecuali sabtu malam, untuk ibu-ibu senin sore sama rabu, untuk tiap kelas . karena keterbatasan tempat, tiap kelas rata-rata 8 sampai 11 peserta. Saya memiliki visi dan hanya ingin bapak-bapak, teman yang belum bisa baca Qur’an dapat belajar bersama, bisa baca, dengan harapan yang belum bisa dapat termotivasi untuk mau belajar baca Qur’an, mohon do’anya Insya Allah, ini sudah proses pembangunan masjid kalau sudah jadi, bisa kita kembangkan untuk lebih banyak lagi yang ikut baca qur’an,”ujarnya.
Allah Swt., berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mengerjakan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri,” (Faathir:29-30). ***Jadmiko/agung.