BANYUMAS, INFODESANEWS – Raden Djoko Kahiman Bupati Pertama Banyumas mempunyai jiwa yang kesatria dan tidak mementingkan diri sendiri. Ketika mendapat hadiah dari Sultan Pajang Hadiwijaya berupa Penobatan sebagai Adipati Warga Utama II, tapi karena keiklasannya beliau membagi wilayah kekuasaanya menjadi 4 kepada saudara-saudaranya yang lain.
“Jiwa kesatria dan rela berkorban inilah yang patut kita tauladani” kata Bupati Banyumas ke 31 Ir Achmad Husein saat memberi sesrorah pada Ziarah ke Makam Dawuhan dimana R Djoko Kahiman yang juga disebut Adipati Mrapat dimakamkan.
Untuk itu bupati mengajak agar acara ziarah ini, dapat diambil manfaat disamping untuk mengenang jasa bupati terdahulu juga sebagai intropeksi diri, dan rasa untuk menghargai para pendahulu serta meneladani Eyang Adipati Mrapat.
Pada Ziarah ini Kamis (7/2/2019) Bupati Ir Achmad Husein dan Wakil Bupati Banyumas Drs Saderwo Tri Lastiono didampingi Pimpinan DPRD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), serta para pejabat eksekutif di jajaran Setda Banyumas.
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Banyumas. Pada peringatan hari jadi yang ke 448, yang jatuh pada 22 Februari 2019, rombongan Bupati melakukan ziarah, untuk mendoakan bupati pertama R Joko Kaiman.
“Tujuan saya bersama rombongan adalah mendoakan R Joko Kaiman Bupati pertama Banyumas yang sudah mendirikan Banyumas hingga saat ini,” tambahnya.
Ziarah diawali dengan sesorah bupati dilanjutkan doa yang dipimpin oleh juru kunci Makam Dawuhan Kirman. Bupati Banyumas Ir Achmad Husein didampingi, Wakil Bupati Drs Sadewo Tri Lastiono, Ketua DPRD Juli Krisdianto, dan Wakil Ketua DPRD Supangkat, dan anggota Forkompinda, berada di cungkup makam mereka memanjatkan doa bersama.
Ziarah diakhiri tabur bunga di pusaran makam Raden Joko Kaiman yang dipimpin oleh Bupati Achmad Husein.
Usai acara sambutan, doa dan tabur bunga, bupati keluar cungkup, membagikan uang kepada warga setempat. Bupati, wakil bupati, ketua DPRD, danFormkompinda masing masing memegang segepok uang pecahan dua ribuan dan sepuluh ribuan untuk dibagi-bagikan. Setiap orang dewasa diberi selembar duapuluh ribuan sedangkan anak-anak diberi sepuluh ribuan. Kegiatan ini menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahun, sehingga masyarakat tahu dan selalu menunggu.
Seusai berziarah, Bupati dan rombongan melanjutkan perjalan ke Duplikat Pendapa si Panji Banyumas, untuk mengadakan tasyakuran dan menyaksikan pagelaran wayang ruwatan.