MALANG, INFODESANEWS -,Diberikanya Dana Desa yang melimpah oleh Pemerintah ,agar Desa bisa bersolek dan Kepala Desa harus punya jiwa enterpreneur, hal ini di ungkapan Direktorat Pengembangan SDA Kawasan Perdesaan, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan, Mulyadin Malik. (Blora, 16/12)
Direktorat Pengembangan SDA Kawasan Perdesaan dan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan mengadakan Evalausi Penggunaan Dana Desa dan prioritas pengelolaan Dana Desa tahun 2019 kemarin. (Sabtu,15/12/18).Acara digelar di Hotel Solaris Malang Jawa Timur.
“Keberadaan Dana Desa sangat membantu pemerintah desa. Bahkan saat ini kepala desa dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dan berfikir enterpreanuer,” terang Mulyadin Malik.
Selain itu, ratusan kepala desa se-Kabupaten Blora juga melakukan kunjungan kerja terkait kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah Desa ke Desa Pujon Kidul Malang Jawa Timur.
Dia menambahkan, Desa lama di ibaratkan sebgai Desa Sitinurbaya,Sedangkan Desa baru diibaratkan Desa Dewi Persik.
“Kenapa, karena Desa sekarang semuanya sudah disuntik/dipoles,alis mata sudah diangkat, rambut direbonding, dagunya dibelah dua,sehingga Desa sekarang sudah tampak cantik dan elok,” jelasnya.
Menurutnya, hampir 300 NJO masuk desa. Jalan mulus, tidak lagi bletong-bletong.
“Ini berkat adanya dana desa dan kinerja dari para kepala desa,” imbuhnya.
Mulyadin kembali menegaskan, Kepala Desa saat ini dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif, serta harus bisa meningkatkan kapasitasnya. Apalagi masuk era digital seperti ini. Kepala desa harus lebih cerdas.
“Kepala Desa dulu hanya berbicara soal pemerintahan. Sekarang harus punya jiwa enterpreanuer dan berfikir bagaimana bisa mendapatkan nilai tambah atas potensi desanya. Untuk itu, kedepan desa harus mempunyai nilai lebih lagi dan Pak kades jangan pernah berhenti untuk terus berkarya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pojok Watu Kecamatan Sambong, Blora, Suwondo meminta agar kedepan dana desa tidak dicabut. Sebab sangat membantu masyarakat dan pedesaan. Terkait regulasi dia meminta segera diselesaikan sehinga tidak tumpang tindih.
“Dana desa baru empat tahun, mohon kedepan tidak dicabut,” harapnya.
Dalam acara kemarin, ratusan kepala desa sangat antusias mengikutinya. Bahkan pertanyaan dibatasi karena keterbatasan waktu. Rencannaya, acara berlangsung selama tiga hari. Mulai Sabtu, 15 Desember hingga 17 Desember 2018. (Ag/Tim)