UKM Jaman Now Harus Go Digital

INFODESA263 Dilihat
banner 728x90

JEMBER , INFODESANEWS – Gebyar UKM Indonesia 2018 yang mempertemukan para pelaku UKM, pembuat kebijakan, akademisi, peneliti, dan kalangan pelaku bisnis kecil, dan menengah (UKM) sudah saatnya memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), selain terus meningkatkan semangat jiwa kewirausahaan dan memperkuat sisi pemasaran berlangsungkan digedung Soetardjo, Universitas Jember (25/10).

Dok. Dekan FEB UNEJ menerima piagam penghargaan dari Azilsyah Noerdin, Kepala OJK Jember atas kontribusinya dalam pengembangan UKM.

Menurut kajian International Council for Small Business (ICSB), jika dulu UKM sibuk memasarkan produknya secara offline, kini delapan puluh persen UKM telah merambah  pasar online. Oleh karena itu para  Kesimpulan ini muncul dalam kegiatan Gebyar UKM Indonesia 2018 yang mempertemukan para pelaku UKM, pembuat kebijakan, akademisi, peneliti, dan kalangan pelaku bisnis di gedung Soetardjo, Universitas Jember (25/10).

Kegiatan yang dimotori oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, Kemendesa dan PDTT, Mark Plus, International Council for Small Business (ICSB),  diisi dengan talkshow, konsultasi dan kurasi produk, serta pameran produk pelaku UKM dari tujuh kota se Besuki Raya. Untuk meneguhkan semangat berwirausaha di jaman now, para pelaku UKM di Besuki Raya sepakat berikrar untuk go digital.

Dalam sesi talkshow, Setyo Riyanto, Direktur Akademik ICSB, menjelaskan UKM dapat berkembang jika memiliki akses permodalan, sumber daya manusia yang berkualitas, punya strategi bisnis yang tepat, selalu berinovasi, serta mengawal bisnisnya dengan laporan keuangan yang baik.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Pemdesa Banyumas Gunakan DD Bangun Jalan Usaha Tani

“Salah satu tujuannya digelarnya kegiatan Gebyar UKM ini digelar adalah untuk mempertemukan pelaku UKM dengan FEB Universitas Jember selaku akademisi. Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, pemerintah kabupaten beserta Dinas Koperasi dan UKM sebagai wakil pemerintah, serta pihak perbankan, dan pelaku usaha besar yang diwakili JNE, Asuransi Jiwasraya, PLN, Bank Jatim dan lainnya. Sementara kami dari ICSB dan Mark Plus mewakili para peneliti,” tutur Setyo Riyanto yang juga dosen di Universitas Padjadjaran Bandung ini.

Pendapat Setyo Riyanto didukung oleh Mohammad Miqdad, Dekan FEB Universitas Jember. Menurutnya Universitas Jember melalui fakultas yang ada seperti FEB aktif membantu pelaku UKM khususnya di Jember dan Besuki Raya.

“Misalnya saja kawan-kawan dari Program Studi Akuntansi membantu pembuatan pelaporan keuangan dan profil bisnis, sementara dari Program Studi Manajemen memberikan bimbingan manajerial termasuk melihat peluang bisnis, termasuk sisi inovasi bisnisnya. Kami juga mendorong mahasiswa agar mau berwirausaha dengan cara menanamkan jiwa kewirausahaan dengan banyak cara, dari memberikan modal usaha melalui Program Kreativitas Mahasiswa hingga membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa Wirausaha Muda yang bekerjasama dengan Hipmi Jember,” kata dosen Program Studi Akuntansi ini.

Kegiatan Gebyar UKM 2018 juga dihadiri Rektor Universitas Jember, beserta Bupati Jember lengkap dengan jajaran Forkompimda. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Jember mengapresiasi FEB yang mengambil inisiatif bekerjasama menggelar kegiatan Gebyar UKM, pasalnya UKM telah terbukti mampu menjadi penyangga ekonomi bangsa bahkan terbukti sukses bertahan dari krisis ekonomi.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Sertu Slamet Riadi Dampingi Warga Kerja Bhakti Membuat Saluran Air

“Para pelaku UKM secara tidak langsung adalah juga aktor dari usaha mengurangi kemiskinan yang sesuai dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs yang disepakati seluruh negara di dunia,” ujarnya.

Sementara itu Faida, Bupati Jember dalam pidatonya menegaskan, salah satu bentuk bela negara adalah dengan membeli produk UKM Indonesia, khsusunya Jember.

“Untuk itu menjadi tugas jajaran Forkompimda untuk turut aktif memasarkan produk UKM yang ada,” ungkap Faida di hadapan pelaku UKM yang didominasi kalangan perempuan ini.

Untuk diketahui, Jember menjadi kota ke 25 dari rencana pelaksanaan kegiatan Gebyar UKM 2018 di 34 kota di Indonesia. Gebyar UKM 2018 sendiri telah dimulai dari kota Deli Serdang dan akan berakhir di kota Purwakarta di akhir tahun ini.

“Kami di ICSB dan Mark Plus berusaha membantu pengembangan dunia UKM Indonesia dengan berbagai penelitian, dan membangun jejaring dengan UKM di belahan dunia lainnya sebab perwakilan ICSB sudah tersebar di 58 negara,” imbuh Setyo Riyanto.

Dalam kegiatan Gebyar UKM juga diserahkan penghargaan bagi para pihak yang telah berkontribusi bagi pengembangan UKM di Besuki Raya, antara lain FEB Universitas Jember. (iim/ahm/ich)

banner 728x90