BANYUMAS, INFODESANEWS – Bupati Banyumas Achmad Husein memakai sarung dan berpakaian baju koko lengkap dengan peci saat memimpin upacara Hari Santri Nasional(HSN) Kamis (22/10/2018), di Alun-alun Purwokerto. Sebagai peserta upacara TNI, Polisi dan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan peci serta ribuan santri dan masyarakat Banyumas sebagian besar memakai sarung dan pakai indentitas pesantren masing-masing.
Pada upacara peringatan hari santri yang ke-4 ini, Bupati mengajak peringatan hari santri dijadikan momentum untuk memperteguh peran santri dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya lahirnya Peputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri merupakan wujud apresiasi Pemerintah atas peran dan perjuangan santri dalam membela dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
“Tokoh-tokoh santri seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Ahmad Hasan, Syech Ahmad Suropati, Kiai Mas Abdurahman, Bung Tomo, dan para pejuang santri lainnya, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya
Dengan mewarisi semangat tokoh tersebut, diharapkan para santri, baik yang di pesantren maupun di luar pesantren akan selalu terpacu untuk memperkuat jiwa religius keislaman serta jiwa nasionalisme kebangsaan. Para santri akan terpanggil untuk selalu berjihad dalam memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan kemaslahatan bagi seluruh Rakyat Indonesia, serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, demi kemajuan bangsa dan negara.
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Seluruh Santri Di Kabupaten Banyumas, yang selama ini telah bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi, nyengkuyung lan regeng bareng membangun Kabupaten Banyumas yang kita cintai bersama. Saya juga berharap, kebersamaan yang hangat dan indah ini bisa lebih ditingkatkan lagi dalam membangun Kabupaten Banyumas ke depan, untuk “menjadikan Banyumas yang maju, adil, makmur, dan mandiri”,” tambahnya
Cuaca sejuk saat upacara
Walaupun upacara dilaksanakan dengan waktu yang sama dengan upacara lainya, yang biasanya matahari begitu terik, saat cuaca sangat mendukung karena matahari tidak menyinarkan panasnya, bahkan hujan yang terjadi malam sebelumnya membuat Alun-alun yang biasa berdebu sedikit berkurang. Suasana tersebut membuat peserta tidak terlalu kepanasan dan dapat mengikuti upacara sampai akhir.
Rosianggi Rahmayanti dari Pesantren Fathul Huda sangat menyambut baik peringatan hari santri, karena dapat menjalin silaturahmi dengan santri santri lain dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas.
“Selain itu akan semakin mengkatkan nasionalisme dan cinta tanah air di sanubari santri” katanya
Sementara itu salah satu santri dari Bani Rosul mengaku senang mengikuti upacara hari santri. Ini adalah pengakuan dari pemerintah terhadap keberadaan santri.
”Karena santri itu khilafah, bukan sampah sudah selayaknya bisa bersama membangun negri,” katanya.(Parsito)