BLORA, INFODESANEWS – Pasca digulirkan program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik gratis alias tampa dipungut biaya, Sejumlah peternak yang berada di Desa Krocok harus berjalan puluhan kilometer untuk mengawinkan secara manual sapinya ke desa tetangga.
Sejumlah petani yang notabene juga peternak sapi sangat resah dengan susahnya mendapatkan pelayanan program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik gratis, karena sejumlah petugas inseminator jika di dihubungi beralasan obat telah habis dan baru di pesankan.
“Ora iso nunggu mas, sapine kadung birahi,” ungkap Suradi ( 67 th) yang artinya Sudah tidak bias ditunggu – tunggu, karena saatnya sapi harus di kawinkan.
Hal itu dijumpai Infodesanews saat membawa sapinya untuk di kawinkan secara manual di desa tetangga yang berjarak 6 -7 km.
Data mengungkapkan pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan masa kawin, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) dipastian akan berhasil, dan jika sampai waktu itu berlalu di pastikan Inseminasi Buatan (IB) akan gagal dan diulangi beberapa waktu kemudian saat ternak birahi kembali.
Suradi menuturkan sudah menghubungi sejumlah petugas Inseminasi Buatan (IB), walau dengan mengganti transport mereka nyatanya sekian lama ditunggu petugas tak kunjung datang.
“Ini sudah berlangsung lama pak, setiap harinya ada saja yang warga yang mengawinkan ternaknya, beruntung jika sekali kawin bisa jadi, namun kalau gagal kami harus membawa lagi sapi untuk di kawinkan secara manual sampai berhasil,” tuturnya.
“ Kami wong deso sangat kesulitan, lebih baik kami membayar tapi Obat tersedia setiap saat, dari pada gratis namun susah di dapatkan,”pungkasnya sambil terus menuntun sapi ke desa Tetangga. (Aras).