PONOROGO, INFODESANEWS – Selama ini anggota kelompok tani Lor Sawah Jaya desa Ngadirojo kecamatan Sooko melaksanakan menanam padi yang menghasilkan beras kualitas medium sejenis IR 64 atau Ciherang.
Berkat diefektifnya pendampingan Upsus Swasembada Pangan oleh Koramil 0802/18 Sooko bersama dengan pendamping pertanian dari UPT Distan kecamatan Sooko, petani di desa Ngadirojo ini dapat menanam padi kelas premium sekali dalam satu tahun.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan anggota Poktan Lor Sawah Jaya desa Ngadirojo yang hari ini memanen padi jenis Sintanur yang memiliki ciri khas beras beraroma wangi dan lebih pulen dibanding beras kelas medium.
Bersama dengan beberapa anggota Poktan Lor Sawah Jaya, Serda M. Saifullah Babinsa Koramil 0802/18 Sooko hari ini melaksanakan panen padi jenis Sintanur di lahan sawah milik Bapak Mitro seluas satu hektar.(13/9/18)
Menurut Serda M. Saifullah, proses penanaman padi jenis Sintanur ini memerlukan penanganan khusus yang disebabkan karena jenis padi ini rentan terhadap beberapa jenis hama, baik hama wereng, bakteri maupun jamur.
” Proses pengolah lahan sangat penting untuk mendapat perhatian dari petani yang kami dampingi ini.”ungkapnya.
Ditanya tentang ketertarikan anggota Poktan Lor Sawah Jaya menanam padi jenis ini, Serda M. Saifullah mengungkapkan, beras yang dihasilkan dari padi jenis ini lebih enak dibanding beras kualitas medium, memiliki aroma wangi dan lebih pulen.
” Beras dari padi jenis Sintanur ini digunakan untuk konsumsi sendiri, kalaupun dijual dalam bentuk beras memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi, sehingga lebih menguntungkan bagi petani,” Jelasnya.
” Petani di Ngadirojo menanam padi jenis Sintanur ini sekali dalam setahun, yaitu pada MK-1 yang lebih aman dari gangguan hama penyakit padi, sedangkan dua masa tanam berikutnya mereka menanam padi sejenis IR-64 atau Ciherang,” pungkasnya.(Pendim/Aras)