Terkuak Sudah Mayat Terbakar di Wilayah Kunduran

INFODESA195 Dilihat
banner 728x90

BLORA, INFODESANEWS – Jajaran Satreskrim Polres Blora dalam mengungkap teka-teki siapa pelaku dan sosok mayat perempuan yang dibakar di wilayah Kunduran pada, Rabu (1/8/2018) mulai membuahkan hasil dan titik terang.

Belakangan diketahui korban bernama, Ferin Diah Anjani (21) warga RT04/RW 16 Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Semarang.

Setelah dipastikan alamat tersebut Polres Blora mendatangi pihak keluarga pada Minggu (5/8/2018) kemarin, anggota Satreskrim Polres Blora terus menindak lanjuti tambahan data tersebut.

Tanpa menunggu waktu lama, pada Senin (6/8/2018) kemarin, tim Resmob Satreskrim Polres Blora, berhasil membekuk pelaku berinisial K (30) warga asal Kunduran, Blora, di Semarang.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
DPC PAN Jati Agung Bagikan Ribuan Botol Hand Sanithezer Kepada Warga

“Alhamdulillah, kita sudah berhasil membekuk pelaku pada, Senin (6/8/2018) kemarin di sebuah rumah kos yang ditinggali pelaku di Semarang,” kata Kapolres Blora, AKBP Saptono, S.I.K, M.H, kepada sejumlah media.

Kapolres kembali mengungkapkan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di sebuah hotel di Semarang tersebut dihadapan anggota mengakui semua perbuatannya yang dengan sadis membunuh korban dengan cara dibakar.

Pelaku juga mengungkapkan, bahwa saat itu kondisi korban Ferin dalam keadaan tangan beserta kakinya di ikat dan saat itu masih dalam keadaan hidup.

“Berdasarkan pengakuan pelaku, korban ini tangan dan kakinya di ikat, baru kemudian dibakar hidup-hidup dengan menggunakan bensin,” terang Saptono.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Disnakertrans Lampung Selatan Lakukan Pendamping dan Pelatihan Sulam Tapis

Lebih lanjut Saptono mengungkapkan, keterangan tersebut diperkuat dengan adanya hasil penyelidikan tim forensik dan inavis dari Polda Jateng, yang menyatakan bahwa korban saat dibakar oleh pelaku K kondisinya masih hidup.

Saptono kembali menguraikan, berdasarkan keterangan pelaku, pelaku K tega menghabisi nyawa Ferin Diah Anjani yang sehari-hari berprofesi sebagai seorang pekerja seks komersial (PSK) di Semarang ini, lantaran ingin menguasai harta perhiasan emas milik korban.

“Jadi karena ingin menguasai perhiasan emas yang dimiliki korban, pelaku tega menghabisi nyawa korban dengan cara sadis, yakni dibakar hidup-hidup,” pungkas Saptono. (Arif/spy/Aras).

banner 728x90