KEDUNGTUBAN, Infodesanews.com – Petrokimia Gresik menyelenggarakan Gebyar Phonska Plus di Lapangan Kemantren, Kecamatan Kedungtuban berlangsung meriah (12/5).
Perhelatan Gebyar Phonska Plus diselenggarakan sebagai bentuk penghargaan Petrokimia Gresik kepada petani Blora yg telah setia menggunakan Phonska Plus.
Selain hiburan, dalam acara tersebut juga tersedia klinik pertanian. Dimana klinik pertanian ini pengunjung dapat berkonsultasi langsung tentang pertanian, baik tentang pemupukan, hama penyakit tanaman, atau informasi pertanian secara umum.
“Selain itu, acara ini juga kita selenggarakan agar petani semakin mengenal pupuk NPK andalan Petrokimia Gresik yang telah terbukti mampu meningkatkan hasil panen petani, yaitu Phonska Plus,” ujar Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik, Meinu Sadariyo.
Lebih lanjut Meinu menjelaskan di Blora Phonska Plus terjual sekitar 1500 ton selama periode tahun 2017.
“Penjualan di Blora tinggi karena merupakan kabupaten yg potensial di bidang pertanian, yang juga merupakan salah satu lumbung padi Jawa Tengah”, sambungnya.
Dalam acara itu, juga diberikan penghargaan kepada 5 (lima) kios dengan angka penjualan tertinggi di Kabupaten Blora. Tingginya serapan Phonska Plus tidak lepas dari kualitas pupuk tersebut yang telah dibuktikan oleh para petani.
“Petani suka menggunakan Phonska Plus, karena bagus kualitasnya, sehingga kios mudah untuk menjualnya”, ujar Supardi dari UD Rahmat, kios dengan jumlah penjualan tertinggi di Blora
Manfaat Phonska Plus untuk tanaman juga telah dibuktikan oleh Ahmad Hilal, petani padi dari Kecamatan Kedungtuban. Sejak menggunakan Phonska Plus, hasil panen padinya meningkat.
Sebelum diluncurkan, NPK yang diperkaya dengan Sulfur dan Zink ini telah diuji oleh berbagai lembaga penelitian. Diantaranya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah, BPTP Jawa Timur, Universitas Brawijaya, dan BPTP NTB.
“Jadi petani tidak perlu ragu unt menggunakan Phonska Plus, karena sudah diuji kulitasnya oleh lembaga penelitian dan dibuktikan langsung oleh para petani Blora”, pungkas Meinu Sadariyo.(Adm/Aras)