Purwokerto, Infodesanews.com – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN3) Purwokerto sudah menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1). LSP P1 Merupakan uji kompetensi untuk para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah ini sudah menerima Sertifikat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga bisa menguji dan mengeluarkan Sertifikat Kompetensi untuk peserta didiknya.
Kepala SMKN 3 Bambang Saptono mengatakan bahwa lembaganya tidak hanya menguji dan mengeluarkan sertifikat untuk peserta didik disekolahnya saja, tetapi juga sekolah yang mengambil jurusan rumpun pariwitasa di Barlingmascakeb. LSP di SMKN 3 ada seiring dengan keberadaan BNSP sebagai perpanjangan tangan dari BNSP dalam melaksanakan sertifikasi profesi atau sertifikasi kompetensi.
“Jadi kita itu pada dasarnya sebagai sekolah rujukan dan pemegang mandat untuk pelaksanaan sertifikasi. BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi yang memenuhi persyaratan untuk bisa menjalankan tugas. Oleh karena itu namanya lisensi, bukan akreditasi, karena mandatnya tetap berada di BNSP,” kata Bambang. Jum’at (20/04)
“Sekolah yang menginduk disini, tersebar di Barlingmascakeb bahkan SMK Tersono Brebes. Yang wilayah Banyumas seperti SMKN Kebasen, Purwojati, Kembaran, Sumpiuh dan lainya. Untuk Cilacap ada SMKN 1 Cilacap, SMK Wanareja dan lainya,” terangnya.
SMKN 3 mendapat kepercayaan menurut Bambang karena sekolahnya satu satunya sekolah pariwisata murni dengan jurusan Tata Busana, Tata Kecantikan, Tata Boga dan Akomodasi Perhotelan. Sekolahnya juga sudah menerapkan kurikulum yang berbasis pada standar kompetensi dan memiliki tenaga asesor, yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan asesmen dalam rangka asesmen manajemen mutu dalam sistem lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi.
Ketua LSP P1 SMKN 3 Purwokerto Puji Lestari mengatakan sertifikat kompetensi bagi siswa SMK, dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.
Sertifikat yang dimiliki lulusan SMK itu bisa diakui dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam proses rekrutmen/ penerimaan tenaga kerja terampil.
“Walaupun SMKN 3 memiliki LSP sendiri bukan berarti, siswa dengan mudah mendapatkan sertifikat itu. Mereka ada yang harus melakukan ujian ulang agar lulus kompetensi. Jurusan busana yang paling banyak mengulang, karena jahitan loncat saja menjadi salah satu penilaian, ada 12 anak yang harus mengulang” kata Puji.
Bukti uji kompetensi di SMKN 3 berhasil adalah sudah banyak dunia usaha yang menampung siswa sekolah ini.
“Bahkan dari Jurusan Tata Boga kita diminta untuk mengirimkan 50 orang untuk membantu perhelatan olahraga Asian Game Agustus-September mendatang,”