INDONESIA DALAM PERENUNGAN

banner 728x90

SOLO – INFODESANEWS.COM | Keterlambatan Indonesia menjadi Maju salah satunya karena termakan Teori. “Segudang Teori tapi Praktek Bluck“.

Kenapa seorang Profesor, Dr, Ir, IP, Sudiarsa Boy Arsa, LLB, ST, MT, M.Arch, AIA, Ph.D Guru Besar & Senior Partner Universal Institute of Profesional Management California yang memiliki segudang Teori betah tinggal bersama saya yang tidak intelek ini?

Setidaknya bersama saya telah mempraktek’kan seabrek Teori’nya. Seorang Prof boy Arsa yang terbiasa makan minum dan tidur dihotel bintang lima, bersama saya cukup makan minum di warung pinggir jalan dan tidur di Kos-kosan kumuh. “Tanpa mengada ada seApa adanya. Strata dimanapun tempat yang bukan hanya satu tempat”

“BHINEKA TUNGGAL IKA”

Bhineka Tunggal Ika yang memiliki ruang luas tanpa sekat dimasuk’an dalam ruang yang sempit karena Teori. Negara Digdaya yang tak berdaya karena Teori.

Presiden Prabowo Subianto bilang Omon-Omon.

BACA SELENGKAPNYA :  Rasa Sosial, Satgas Bantu Warga Membangun Rumah

Lihatlah praktek Jokowi tanpa teori yang belakangan ini marak dituntut Teori’nya dengan menebar isyu ijasah Palsu? Aneh !!!

Ilmu yang menjadikan ilmu lupa aku yang kemudian dengan menebar isyu Indonesia Gelap. Padahal justru Teori itulah yang menjadikan Indonesia Gelap !!

Indonesia perlu dilakukan Revolusi Aklhak dari moral yang sudah tak beraklhak karena Teori (Korban Buku).

Orang Indonesia paling pintar menjadi penyambung lidah si-penulis buku.
Hanya menyambung lidah yang seolah sudah dipraktekan.

Biar dikatakan Hebat, Bila Perlu untuk menyambung lidah menggunakan Horn.
Bangsa yang tak paham Bahwa Tuhan menyaksikan.

Orang yang selalu tidak pernah dianggap memiliki kwalitas secara Teori padahal tersebut yang paling berkwalitas secara praktek.

Orang yang dalam perjalananan hidup teraniaya oleh sebab kebenarannya…tapi dan selalu ada jalan meski itu sangat melelahkan…

Jiwa-jiwa Materialistis yang merusak moral bangsa itulah yang perlu terus di’Lawan.

BACA SELENGKAPNYA :  Peringati HUT Ke-69 Penerangan AD, Penrem 081/DSJ Gelar Syukuran Sederhana

Tidakkah sadar bahwa persahabatan itu jauh lebih berarti dari Nilai Rupiah?
Bagaimana menjadi Bangsa yang Besar Jika Rupiah dijadikan alat mengkotak kotak strata sosial yang menjadi Bangsa Sial.

Memang ada kekurangan ada kelebihan… sedemikian’lah Tuhan Mensekenariokan hidup dalam kehidupan yang berusaha diKlaim Oknum dengan mengkotak strata menggunakan alat yang bernama DUIT.

Gibranholic akan menurunkan banyak Profesor ke masyarakat, bukan debat sosial media. Gibranholic adlh agen perubahan.

Jokowi melakukan adab dalam berpolitik
Gibranholic melandaskan intelektual dalam berpolitik. Kerja Kerja dan Kerja. Kerja Holic. Diam tapi Gerak. Diam dan Nyata.

Anti isyu liar yang berseliweran di sosial media yang hanya berdebat teori tanpa ada kerja nyata (kurang kerjaan).
Politik sosial media adalah politik halusinasi alias badut politik.

By. Tommy Munying (Penggerak GIBERANHOLIC Nusantara)

banner 728x90