Kejati Tela’ah Laporan DPP Kampud Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan 3,9 Miliyar Di Dinas BMBK Lampung Tengah

banner 728x90

KEJATI Telaah Laporan DPP KAMPUD Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp.3,9 Milyar di Dinas BMBK Lampung Tengah

LAMPUNG,INFODESANEWS-Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung melalui bidang tindak pidana khusus (Pidsus) nampaknya terus menunjukan komitmen dalam melaksanakan tugas konstitusionalnya melalui proses penegakan hukum atas kasus-kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) di Provinsi Lampung,

khususnya yang pernah dilaporkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Aksi Masyarakat dan Pemuda Untuk Demokrasi (KAMPUD) yakni realisasi proyek peningkatan ruas jalan Kp Riau Periangan, Kecamatan Pubian dengan nilai harga perhitungan sendiri (HPS) Rp. 3.984.881.000,- (tiga milyar sembilan ratus delapan puluh empat juta delapan ratus delapan puluh satu ribu eupiah) dari alokasi APBD tahun anggaran 2023 pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Kabupaten Lampung Tengah.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, S.H, M.H melalui keterangan persnya yang diterima tim media ini pada Jumat, (14/3/2025).

“Betul, surat laporan ada di bidang Pidsus”, kata Kasipenkum.

BACA SELENGKAPNYA :  Satresnarkoba Polres Luwu Amankan Terduga Pelaku Sabu di Palopo

Dirinya menjelaskan bahwa tim pada bidang Pidsus Kejati Lampung saat ini sedang melakukan kajian secara mendalam terhadap laporan tersebut.

“Informasinya sedang dalam proses telaah tim Pidsus”, jelas Ricky sapaan akrabnya.

Diketahui sebelumnya bahwa Seno Aji sebagai Ketua Umum DPP KAMPUD menyampaikan dalam laporannya ke Kantor Kejati Lampung telah diurai secara singkat modus operandi yang dilakukan oleh Pengguna Anggaran bersama-sama Pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) serta konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana di Dinas BMBK Kabupaten Lampung Tengah terhadap pelaksanaan proyek ruas jalan tersebut.

“Adapun modus operandi yang terjadi disinyalir melalui pengkondisian proses tender kepada salah satu perusahaan pemenang dengan pola harga penawaran tunggal sementara terdapat 17 perusahaan peserta tender yang mengikuti proses lelang, karena perusahaan peserta tender lainnya diduga merupakan perusahaan pendamping yang hanya mengikuti proses tender secara formalitas, kemudian dari harga penawaran perusahaan pemenang nilainya sangat berhimpit dengan nilai HPS yang tersedia”, kata Seno Aji pada Jumat (13/2/2025).

BACA SELENGKAPNYA :  DPD Kampud Laporkan Dugaan Korupsi Dana Perjalanan Dinas Dan Surat Khabar Di DPRD Tanggamus Di Kejati Lampung

Aktivis Seno Aji yang dikenal low profil ini pun menerangkan selain kejanggalan dalam proses awal pemilihan penyedia, petunjuk lain dapat diketahui dari hasil pelaksanaan pekerjaan oleh perusahaan kontraktor yang menyimpang dari spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

“Dalam konteks pelaksanaan pekerjaan diduga perusahaan pelaksana mengerjakan proyek tersebut diduga asal jadi dan terburu-buru, sehingga hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan telah terjadi pengurangan volume pekerjaan yang telah ditentukan, kondisi ini disebabkan karena lemahnya pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kontrak kerja dari Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Lampung Tengah”, ungkap Seno Aji.

Atas hal ini, DPP KAMPUD meminta kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung dibawah kepemimpinan Dr. Kuntadi, S.H, M.H bersama-sama Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Lampung, Armen Wijaya, S.H, M.H untuk mengusut tuntas dan melakukan upaya penegakan hukum atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut, sebagaimana tertuang dalam UU pemberantasan tindak pidana korupsi.(***Ronald)

banner 728x90