Seni Pertunjukan di Bundaran Jalan Baru Menggugah Kesadaran Merawat Ibu Bumi

banner 728x90

BLORA, INFODESANEWS – Sebuah pertunjukan seni penuh makna digelar di Bundaran Jalan, menyampaikan pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan Bumi. Kolaborasi antara seniman Kinanti Sekar dan Wahono menjadi medium ekspresi untuk menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi lingkungan yang semakin terabaikan.

Pertunjukan ini mengangkat konsep Bumi sebagai sosok Ibu, yang dalam budaya Nusantara dikenal sebagai Pertiwi. Seperti seorang ibu, Bumi menanggung berbagai beban—mulai dari konflik politik, fisik, hingga domestifikasi. Melalui seni pertunjukan, para seniman berupaya menggugah kesadaran bahwa manusia, sebagai anak Bumi, memiliki tanggung jawab untuk merawatnya.

Dalam aksi simbolik, Wahono membasuh kaki Kinanti Sekar, melambangkan bakti seorang anak kepada ibunya. Elemen lain seperti sapu, air, dan pohon juga memiliki makna mendalam. Sapu merepresentasikan perlunya pembersihan—tidak hanya secara fisik, tetapi juga moral dan spiritual. Air melambangkan ilmu pengetahuan yang harus dijaga dari politisasi, sementara pohon menjadi simbol kehidupan yang perlu dilestarikan.

BACA SELENGKAPNYA :  Tari Seni Budaya Lokal Iringi Penutupan Jumbara PMR Tingkat Nasional ke-IX di Kalianda

“Melalui kesadaran akan kebersihan diri dan ilmu pengetahuan, kita bisa bersama-sama merawat Bumi,” ujar Kinanti Sekar, Jum’at (7/2/2025).

Lebih dari sekadar pertunjukan artistik, acara ini juga menjadi ruang refleksi atas peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan. Harmoni, kepercayaan, dan saling menjaga menjadi nilai utama yang ingin disampaikan.

Sementara itu, Pemeran Bumi, Wahono Simbah mengatakan, pemilihan lokasi di tengah jalan juga memiliki makna tersendiri. Berbeda dengan panggung tertutup, jalan melambangkan perjalanan, keterbukaan, dan keterhubungan dengan masyarakat luas. Pertunjukan ini bertujuan menyampaikan pesan secara langsung, agar kesadaran terhadap perawatan lingkungan tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga gerakan nyata.

BACA SELENGKAPNYA :  Polres Luwu Utara Gelar Turnamen Futsal Internal Penuh Sportivitas, Sambut HUT Bhayangkara ke 78

“Jalan ini adalah ruang bagi semua orang, dan kami ingin mengisi ruang ini dengan kesadaran serta harapan akan kehidupan yang lebih baik,” pungkas Wahono.

Pertunjukan ini menjadi pengingat bahwa dalam dinamika kehidupan modern, manusia tidak boleh melupakan akarnya—Bumi yang memberikan kehidupan dan kesejahteraan. Melalui seni, harapan itu disuarakan, dengan tujuan menggugah tindakan nyata untuk merawat ibu semesta.*Red

banner 728x90