SULSEL, INFODESANEWS – Jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Barru, Parepare, dan Soppeng lumpuh akibat banjir besar yang melanda wilayah tersebut sejak malam tadi.
Kondisi banjir ini membuat aktivitas lalu lintas terhenti total, termasuk distribusi bantuan untuk warga terdampak.
Kondisi ini terlihat dalam video yang diunggah warga di media sosial. Dalam video tersebut, tampak sejumlah kendaraan terjebak genangan air setinggi kaca depan mobil.
Kemacetan parah pun terjadi, membuat arus lalu lintas di wilayah itu terputus.
Kepala Pelaksana BPBD Barru, Umar, mengonfirmasi bahwa jalur Barru-Parepare dan Barru-Soppeng saat ini tidak dapat dilalui.
Beberapa titik yang terdampak parah meliputi Jalan Poros Makassar-Parepare, khususnya di depan SPBU Siawung, Kecamatan Barru, dan Desa Ajakkang, Kecamatan Soppeng Riaja.
“Di Jalan Poros Barru-Soppeng, kerusakan parah terjadi di Desa Tellumpanua dan Desa Lempang, Kecamatan Tanete Riaja. Jalur ini benar-benar terputus akibat banjir,” jelas Umar dalam keterangannya, Sabtu, (21/12/2024).
Selain jalan antar Kabupaten, banjir juga merendam jalan-jalan dalam kota Barru.
Beberapa titik seperti Dusun Pacciro di Kecamatan Takkalasi juga mengalami genangan air yang merendam sejumlah kendaraan.
Umar menambahkan, kondisi ini menyulitkan petugas untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Barru, Muhaimin Hasan, mengungkapkan bahwa banjir di Dusun Binuang, Kecamatan Balusu, telah menyebabkan rumah warga roboh. Ketinggian air di lokasi tersebut mencapai 120 cm.
“Rumah warga roboh pagi tadi akibat banjir. Saat ini ketinggian air di lokasi masih berada di kisaran 100 hingga 120 cm,” ungkap Muhaimin.
3 Daerah di Sulsel Dilanda Bencana Banjir-Longsor Imbas Cuaca Ekstrem
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di beberapa titik kritis.
Muhaimin menyebutkan bahwa evakuasi dilakukan dengan memprioritaskan warga lansia, anak-anak, dan perempuan.
Namun, keterbatasan akses jalan menjadi tantangan besar bagi petugas. Pemerintah daerah terus berupaya mengirimkan bantuan logistik meski menghadapi berbagai kendala di lapangan.
Banjir ini tidak hanya merusak infrastruktur jalan, tetapi juga menyebabkan kerugian material bagi masyarakat.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas agar terhindar dari bahaya lebih lanjut.
Pemerintah daerah bersama BPBD dan relawan terus berupaya melakukan penanganan darurat.
Selain itu, koordinasi dengan pemerintah pusat diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan di wilayah yang terdampak banjir.
Dengan kondisi banjir yang belum surut, semua pihak diimbau untuk bekerja sama dan tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.** Benny/Yustus