SULSEL, INFODESANEWS – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pesan tegas kepada Pemuda Katolik dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) untuk melaporkan apabila ada kendala atau larangan dalam pelaksanaan misa maupun ibadah Natal.
Hal ini diungkapkan Wapres saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik Periode 2024-2027 di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Wapres Gibran menegaskan pentingnya melaporkan kejadian semacam itu langsung kepadanya melalui nomor telepon atau WhatsApp di nomor 08111 704 2207.
“Jangan ragu laporkan, baik ke saya, Kepolisian, TNI, maupun pemerintah daerah jika ada yang dipersulit atau dilarang beribadah,” ujar Wapres dengan nada tegas.
Dalam pidatonya, Wapres Gibran menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, mulai dari suku, agama, hingga budaya.
Hal ini menjadi kekuatan yang harus dirawat bersama. Ia pun mengingatkan pesan Presiden Prabowo Subianto agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk Pemuda Katolik, terus menjaga persatuan bangsa.
“Bhinneka Tunggal Ika adalah warisan luhur yang harus kita jaga bersama. Saya mengajak Pemuda Katolik untuk terus mengawal persatuan dan mewujudkan kehidupan harmonis di masyarakat,” tutur Gibran.
Wapres juga mengutip pesan Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia pada September lalu tentang pentingnya tumbuh dalam keimanan, persaudaraan, dan kasih sayang di tengah keberagaman.
Pada kesempatan itu, Wapres juga mengapresiasi peran Pemuda Katolik dalam pembangunan daerah, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Ia mendorong para anggota untuk terus berinovasi dan menjadi motor penggerak pembangunan di daerah masing-masing.
“Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan akan lebih cepat tercapai jika kaum muda aktif berpartisipasi. Pemuda Katolik harus terlibat dalam perencanaan, monitoring, hingga evaluasi program pemerintah,” tegas Wapres.
Selain itu, Wapres mengingatkan agar pemuda tidak bersikap apatis. Sebaliknya, mereka diminta aktif mendukung program pemerintah yang bertujuan mempercepat pembangunan nasional.
Ketua Umum Pemuda Katolik Periode 2024-2027, Stefanus Asat Gusma, menyampaikan komitmen organisasinya untuk mendukung keberlanjutan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Dalam pidatonya, Gusma menjelaskan tiga isu strategis yang menjadi fokus Pemuda Katolik, yakni:
1. Penanganan Stunting dan Gizi Buruk
Pemuda Katolik akan memaksimalkan perannya dalam program “Makan Bergizi Gratis” untuk mengatasi stunting dan gizi buruk di daerah-daerah yang membutuhkan.
2. Perlindungan Pekerja Migran
Dalam isu ini, Pemuda Katolik telah menjalin kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mengadvokasi kasus-kasus pekerja migran, termasuk penyelesaian masalah kriminalisasi.
3. Lingkungan Hidup
Pemuda Katolik terus mengembangkan program Bank Sampah Digital, yang telah sukses diinisiasi di Banten, sebagai langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum KWI, Uskup Antonius Subianto Bunjamin, beserta jajaran anggota PP Pemuda Katolik dan para pemimpin organisasi lintas agama.
Kehadiran mereka mencerminkan dukungan penuh terhadap semangat kolaborasi antarumat beragama dalam menjaga kedamaian dan keharmonisan bangsa.
Presiden Prabowo Subianto melalui Wapres Gibran turut menyampaikan pesan agar Pemuda Katolik terus bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat luas dalam menghadapi tantangan global.
“Dengan keterlibatan aktif pemuda, berbagai tantangan, termasuk pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, akan lebih mudah diatasi. Saya harap ini menjadi momentum bagi Pemuda Katolik untuk berkontribusi lebih besar,” tandas Gibran.
Menutup pidatonya, Wapres kembali menekankan peran pemuda sebagai aktor utama pembangunan bangsa. Ia menyampaikan bahwa komitmen Pemuda Katolik sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita membutuhkan semangat muda yang inovatif dan solutif. Mari bersama-sama menjaga keberagaman kita, membangun bangsa kita, dan menjadikan Indonesia lebih maju di masa depan,” pungkasnya.
Acara pelantikan ini menjadi momentum penting bagi Pemuda Katolik untuk meneguhkan peran strategisnya dalam masyarakat, baik melalui program-program sosial maupun kerja sama dengan pemerintah dan organisasi lainnya.
Dengan berbagai tantangan yang ada, seperti ketimpangan pembangunan dan masalah lingkungan, sinergi antara pemerintah, organisasi pemuda, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Pemuda Katolik, melalui program-program inovatifnya, diharapkan dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah bangsa.
Sebagai generasi penerus, peran mereka tak hanya sebatas menjaga keberagaman, tetapi juga memimpin perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Kolaborasi lintas sektor menjadi langkah penting untuk mewujudkan visi besar ini.
** Benny/Yustus