SULSEL, INFODESANEWS | Kelompok Usaha Binaan (KUBn) Padi Tokatimbang Desa Mari-Mari Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan di Tempat Pelayanan (TP) Saluampak Credit Union Sauan Sibarrung (CUSS).
Untuk membangun dan memotivasi petani padi, tidak lepas dari potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) pengelolanya. Kemajuan sektor petani padi di CUSS harus memerlukan SDM unggul dibidangnya.
Hal tersebut dipaparkan Anthonius Julianus, Staf Diklat Pemberdayaan TP Saluampak CUSS Untuk mengatasi persoalan tersebut, tim pemberdayaan, komite, Aktivis/ Sangayoka bersama Pande, Rabu 8 Mei 2024 melaksanakan pendampingan kelompok usaha binaan padi (KUBn) Sipatuo diteritori Dusun Tokatimbang Desa Mari Mari Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel).
Disampaikan Anthonius Julianus didampingi Pande Yustus Bunga TP Saluampak CUSS bahwa,” kegiatan pendampingan KUBn Padi tersebut bertujuan untuk melakukan pembinaan kepada kelompok padi Sipatuo dalam membangun usaha kolektif dengan kelompok binaan. Selain itu, juga untuk menumbuhkan wirausaha pelaku di bidang pertanian,” sebutnya.
Kegiatan pendampingan tersebut diikuti semua anggota.
Anthonius menyampaikan bahwa, kehadiran pande tenaga-tenaga handal yang berbekal ilmu, teknologi, kreativitas serta wawasan agribisnis diharapkan bisa membantu petani padi, jagung dan peternakan. Para pande atau sangayoka ini juga bisa bersinergi dalam pengembangan usaha bersama kelompok pertanian, peternakan, perikanan dalam memberikan solusi untuk meningkatkan kinerja produksi nantinya.
“Selain itu, bisa juga membantu peningkatan ekonomi keluarga dan anggota KUBn, serta membantu meningkatkan daya saing dengan membangun bisnis kolektif berbasis pertanian,” ujarnya.
Anthon menegaskan bahwa, pemenuhan kebutuhan bahan pangan merupakan tugas yang harus dilakukan, dan tidak boleh berhenti. Untuk itu, diperlukan peran dari pande yang mempunyai loyalitas dan integritas untuk melakukan pendampingan sekaligus mengembangkan usaha bersama kelompok padi dan ternak.
“Perlu dilakukan tiga transformasi yakni, transformasi kelembagaan, transformasi ekonomi, transformasi inovasi dan teknologi,” terangnya.
Sementara pande memberikan contoh konkrit yang harus dilakukan pendampingan pertanian dalam memberdayakan kelompok padi dan ternak, antara lain dengan optimalisasi produksi, akses pembiayaan Kredit di CU serta program kemitraan.
“Pendamping kelompok pertanian padi harus mencetak dirinya sendiri menjadi petani padi yang mandiri, sekaligus menjadi agen perubahan bagi pertanian padi dalam kelompok binaan dan berperan dalam menumbuhkan petani dalam usaha lainnya,” tambahnya.
“Mari bersama-sama membangun kelompok yang sadar dan berkelanjutan,” jelasnya lagi, seraya menambahkan setiap KUBn anggota semakin berkualitas dan mampu menghantarkan anggota mencapai hidup yang berkualitas.
Sekadar diketahui bahwa CU Sauan Sibarrung memiliki tenaga sangayoka dan pande atau volunteer yang bersedia memberikan waktu dan tenaganya untuk mendampingi kelompok binaan. Sangayoka dan pande ini penting keberadaannya di CUSS sehingga mereka membantu pengurus dan staf dalam melakukan sosialisasi, promosi dan edukasi, menjadi penggerak dikelompok binaan dan komunitas, membantu staf merekrut anggota baru dan dapat membantu penagihan.
Pewarta : Yustus