PRINGSEWU, INFODESANEWS — TPS3R merupakan pengelolaan sampah dengan konsep 3R merupakan paradigma baru dalam pola konsumsi dan produksi di semua tingkatan memberikan prioritas tertinggi pada pengelolaan limbah yang berorientasi pada pencegahan timbulan sampah, minimasi limbah dengan mendorong barang yang dapat digunakan lagi.
Pelaksanaan 3R (Reuse-Reduce-Recycle) tidak hanya menyangkut masalah sosial dalam mendorong perubahan sikap dan pola pikir menuju terwujudnya masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi juga menyangkut pengaturan (manajemen) yang tepat dalam pelaksanaannya. Untuk mewujudkan konsep 3R salah satu penerapannya adalah melalui pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat yang diarahkan kepada daur ulang sampah.
Kegiatan yang dilakukan TPS3R di Desa Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng yaitu pengumpulan sampah, Pemilahan Sampah, Daur Ulang Sampah, dan pembuatan Pupuk Kompos. Temuan menunjukkan ada tiga hal yang dilakukan dalam TPS3R, 1) melakukan Perencanaan Pengelolaan Sampah melalui TPS3R; 2) melaksanakan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reuse-Reduce-Recycle) dengan konsisten dan 3) pengawasan dari dinas terkait. Kendala di hadapi sosialisasi masih kurang, rendahnya partisipasi dan belum menjadi kebiasaan dalam memilah sampah dan tidak tersedianya peraturan desa tentang pengelolaan sampah.
Rekomendasi yang diberikan, adalah meningkatkan jumlah dan kualitas sumberdaya manusia pengelola sampah, meningkatkan partisipasi masyarakat dan menyusun serta memberlakukan peraturan desa dalam pengelolaan sampah terpadu.
Berbeda dengan TPS3R di Pringsewu selatan Saat awak media berkunjung 20/3/2024, terlihat tumpukan kompos yang sangat banyak, lalu awak media mengkonfirmasi melalui whatsapp ketua Yanto posisinya lagi berada di luar daerah “YA KALAU HARGANYA COCOK BARU KITA JUAL MAS “, kepada awak media infodesanews.com, banyak yang jadi pertanyaan awak media saat berkunjung, kendaraan roda tiga hanya satu unit, yang dua unit entah dimana keberadaannya ” Motornya di bengkel mas lagi pada di servis ucapnya”, jelas seharusnya kendaraan tiga roda tersebut ada tiga unit, untuk menjadi alat transportasi. 20/3/2024.
Menurut data yang di kumpulkan oleh awak media Yanto sebagai ketua di TPS3R Pringsewu Selatan sering tidak masuk kerja kurang lebih tiga bulan dan bila Yanto masuk kerja juga itupun hanya setengah hari saja, saat awak media minta penjelasan terkait jarang masuknya yanto menjelaskan ” Saya berusaha diluar mas kalau mengandalkan gaji dari tps3r gak cukup, dan saya berupaya cari trobosan diluar untuk kemajuan tps3r ini Kilahnya.
jelas disini Yanto sudah di gaji oleh instansi dinas lingkungan hidup pringsewu.
Sampai berita ini diterbitkan awak media masih mendalami dan kordinasi dengan dinas lingkungan hidup pringsewu. (Borneo)