HRM Gunadi Joko Pikukuh (Sentono Dalem Keraton Surakarta); “Puasa, Merupakan Salah Satu Cara Agar Kita Terhubung Allah”

banner 728x90

SOLO – INFODESANEWS | Menjalankan ibadah Puasa dibulan suci Ramadhan tidak sekedar kita menahan rasa lapar dan haus mulai dari subuh hingga maghrib, setelah itu kita boleh makan sepuas-puasnya dan sekenyang-kenyangnya.

Melainkan kita dilatih untuk belajar mengendalikan pikiran, panca indera hawa nafsu kita yang terdiri dari 4 unsur/anasir, yakni : Aluamah/mulut warna hitam, Amarah/telinga pendengaran warna merah, Supiyah/mata penglihatan warna kuning, Mutmainah/hidung warna putih.

Disamping pikiran kita sendirilah sebenarnya faktor utama penggerak dari semua 4 nafsu keinginan kita untuk melakukan perbuatan dalam kehidupan saat ini.

Tubuh manusia adalah Bait/rumah Allah yang hidup, dimana Allah telah bersemayam didalamnya. Tetapi kita tidak pernah dapat berhubungan/menghubungi DIA didalam. Karena Manusia mencari keberadaan Allah diluar tubuh kita.

Selama ini manusia meyakini bahwa Allah berada didalam Kitab-kitab Suci, ditempat-tempat Peribadatan, ataupun di Petilasan Keramat dan lain sebagainya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Firman Subagyo Mengkampanyekan Mengurangi Konsumsi Gula

Hasilnya semua akan sia-sia & sampai habis usia, kita tak akan dapat menemukan DIA disitu. Karena Allah berada didalam Jiwa, Jiwa berada didalam Allah. Jiwa ibarat tetesan dan Allah adalah Lautan.

Sekarang ini Jiwa tidak lagi bebas dan berkuasa ketika ia telah terpisah dari sumber asalinya, akibat tersandera oleh pikiran.

Kemudian pikiran diperbudak Hawa Nafsu/Panca Indera, dan lalu keduanya terperangkap dalam penjara tubuh jasmani, mengembara didunia ilusi yg penuh tipuan dan kepalsuan sesaat.

Manusia secara tidak sadar telah terseret arus perbuatan baik maupun buruk, mengikuti siklus kelahiran dan kematian fisik yang tidak ada habisnya.

Jiwa diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan harus bisa mengendalikan pikiran, sedangkan pikiran hrs mampu mengendalikan hawa nafsu dan panca indera kita. Sehingga seluruh apa yang kita perbuat/lakukan didunia ini tidak sampai merugikan orang lain seperti yang ada dalam 10 Perintah Allah. Seperti ; Menduakan Tuhan, Membunuh, Berbohong, Ber zinah, Melawan,  menyakiti hati kedua orang tua, Memfitnah dan masih banyak lagi contohnya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Prajurit “Awang Long” Gelar Uji Fisik Lari Tempur 5 KM

Nah, salah satu dari sekian latihan pengendalian diri adalah : Dengan kita menjalankan ibadah puasa. Dengan selalu menjaga Penglihatan, Pendengaran, Perkataan dan Ego kita dalam kehidupan sehari-hari. Karena berawal dari situlah Rahim Penderitaan sekaligus Kebahagiaan kita dapat kita peroleh.

Orang-orang Bijak mengatakan : Takdir berawal dari Nasib.Nasib berawal dari Perbuatan. Perbuatan berasal dari Keinginan/Hawa Nafsu kita. Keinginan berawal dari Pikiran Angan-angab kita sendiri.

Dan sesungguhnya semua Baik-Buruk, Surga-Neraka, Musibah-Pahala, Penderitaan-Kebahagiaan yang kita alami adalah akibat dari Hasil Perbuatan kita sendiri. Bukan dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. (Bersambung)

Penulis adalah HRM Gunadi Joko Pikukuh (Sentono Dalem Keraton Surakarta Hadiningrat – Koordinator Ahli Waris Sriwedari). Dan dinarasikan kembali oleh Redaksi Infodesanews.com.

banner 728x90