BLORA, INFODESANEWS – Dalam Rangka rangkaian Hari Jadi Kabupaten Blora ke-274, dibuka dengan Festival Blora Berkebaya 2023 yang diikuti oleh seluruh istri Pemerintah Desa, Lurah, Camat dan Pejabat Pemerintahan Kabupaten Blora, beserta para istri para Bupati dan Organisasi BUMD serta Karyawan, di sepanjang Jalan Pemuda, dari Tugu Pancasila sampai Alun-alun Blora, Jawa Tengah.
Bupati Blora Arief Rohman, mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Dindagkop UKM, Dinas Pendidikan Blora dan lembaga terkait, serta berharap dapat dilaksanakan secara rutin setiap satu tahun sekali. Dengan adanya festival ini, para ibu-ibu PKK antusias mengikuti Budoyo Jawa.
“Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap kebaya Indonesia serta sebagai wujud komitmen petugas wanita terhadap pelestarian warisan budaya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Ibu Ainia Sholichah Arief Rohman yang tak lain Istri Bupati Blora mengungkapkan kepada media, Festival dan Pameran Kuliner Blora Berkebaya yang digelar hari ini merupakan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan, warisan kekayaan immateri yang menjadi budaya pakaian adat wanita jawa.
Bersamaan dengan pameran kuliner dan simulasi pernikahan khas Jawa Tengah, sehingga pengisi acara mulai dari penari massal, peserta festival kebaya hingga pengunjung dapat beristirahat sambil menyantap makanan di pameran kuliner khas Blora.
“Kami ingin melewati ribuan peserta Festival Blora Berkebaya dan tarian kolosal tersebut, ini bisa memecahkan rekor Muri, dan ini merupakan upaya kami menjaga kelestarian warisan budaya dan hak kekayaan intelektual takbenda yang juga telah terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya tak benda,” ucapnya
Disisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Nuril Huda mengatakan, perencanaan kegiatan tari kolosal itu sudah dari 2022 dan baru bisa dilaksanakan tahun ini dan Sebanyak 2.500 guru PAUD memenuhi jalanan protokol dengan Tarian Samapta Luding yang digagas oleh para pendidik.
“Peserta yang melaksanakan tari kolosal itu jumlahnya sekitar 2.500 guru, tersebar di 16 kecamatan,” terangnya.
Nuril menambahkan, motivasi dan ide dari guru PAUD memeriahkan Hari Jadi Blora ke-274 sekaligus untuk saling mempererat jalinan silaturahmi ikatan guru PAUD se-Blora.
’’Tarian ini gerakannya dan musiknya itu murni dari karya kami tidak ada unsur hak cipta, antusias guru PAUD menjelang kegiatan ini sangat maksimal,” tuturnya.
Lanjutnya, Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi karya cipta dari para guru PAUD itu. Menurutnya, itu merupakan karya ciamik untuk menyambut Hari Jadi Blora pada 11 Desember mendatang.
’’Kreatif dan inovatif, karena tariannya itu ciptaan sendiri itu yang membuat mengesankan,” ucapnya