Gorong-Gorong di Ruas Jalan Pratunasrun Sudah Lama Jebol Tak Ada Perbaikan

INFODESA2 Dilihat
banner 728x90

LMPUNG SELATAN, INFODESNEWS — Kondisi Gorong-Gorong di ruas Jalan Pratunasrun yang menghubungkan anatar Desa Sidomekar-Karya Tunggal dan Desa Babatan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan di keluhkan warga.

Pasalnya gorong-gorong yang menghubungkan tiga desa itu kondisinya menghawatirkan bagi pengguna Jalan.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan bagi pengguna Jalan, warga memasang rambu-rambu mengunakan bambu dab kayu yang di lokasi.

Salah seorang warga mengatakan jebolnya Gorong-Gorong sudah sangat lama dan tidak ada perhatian dari pihak terkait.

“Kondisinya sangat mengerikan, apalagi di musim penghujan nanti takut ambrol jika tidak segera di perbaiki. Itu pondasinya kan sudah ambrol sebagian.”kata Johan pada infodesanews.com, Kamis (7/9/2023)

BACA SELENGKAPNYA :  Disayangkan, Ternyata Aksi Demo di Mapolresta Pati Bukan Pengurus MPC Pemuda Pancasila

Menurutnya ruas Jalan yang terdapat gorong-gorong jebol itu suatu satunya akses yang dilalui warga dari tiga Desa.

“Kondisinya sudah bolong besar dan sering para pengguna jalan terperosok, jika kondisi seperti itu tidak segera di perbaiki tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak korban khususnya pengendara sepeda motor.”ujarnya.

Ia meminta Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan  melalui Dinas PU-PR untuk segera mengecek dan ambil tindakan untuk perbaikan agar tidak terjadi korban.

“Apa harus menunggu korban lebih banyak baru di perbaiki.”katus Johan.

BACA SELENGKAPNYA :  Posyandu Lansia MAWAR Dapat Pendampingan Tim PKM Fakultas Farmasi UMS

Sementara itu Kepala Desa Sidomekar Supar Yanto membenarkan bahwa gorong-gorong yang menghubungkan antara Desa Sidomekar-Karya Tunggal dan Desa Babatan itu memang sudah lama kondisinya bolong.

“Sebenarnya kami sudah laporan secara lisan maupun proposal dan di musrenbangdes hingga Musrenbang am kami ajukan agar di perbaiki, namun tidak ada respon, karena itu merupakan jalan poros yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga kami tidak dapat menganggarkan Dana Desa untuk mengkafernya.”terang Yanto sapaan akrabnya itu.  (penulis/Aceng)

banner 728x90